Caleg PBB Aroziduhu Laia Punya Komit Perjuangkan Tenaga Kerja Pendatang.
Detikkasus.com | UJUNGBATU-Sebagai daerah yang dikenal memiliki perusahaan perkebunan sawit terbesar di Provinsi Riau, Kabupaten Rokan Hulu menjadi salah satu tujuan para pencari kerja (Pencaker). Kebanyakan dari pencaker luar daerah ini memilih sebagai buruh harian lepas di perusahaan perkebunan kepala sawit.
Dari sekian banyak tenaga kerja pendatang tersebut, apa yang menjadi hak mereka setelah puluhan tahun bekerja masih kerab terabaikan. Jika ditanya kesalahan siapa, mungkin sulit kita menyalahkan pemerintah daerah, karena luasnya cakupan wilayah yang dikenal sebagai Negeri Seribu Suluk itu.
Karena itu, Aroziduhu Laia Calon Legislatif Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) Daerah Pilihan (Dapil) IV (Ujung Batu, Tandun, Kabun, Rokan IV Koto, Pendalian IV Koto) dari Partai Bulan Bintang (PBB) memiliki komitmen memperjuangkan nasib tenaga kerja perusahaan yang terabaikan.
Pria yang juga Ketua Ikatan Keluarga Nias Riau (IKNR) Kabupaten Rokan Hulu bercerita, Suku Nias yang saat ini masih banyak ditemukan belum mendapatkan hak sepenuhnya sebagai pekerja.
Salah satu contoh, status pekerja yang sudah puluhan tahun sebagai Buruh Harian Lepas (BHL) kurang diperhatikan. “Persoalan ini menjadi momok menakutkan bagi pekerja, sebab status yang tidak tetap, membuat perusahaan dengan mudah mem PHK BHL tersebut,” jelasnya.
Bukan hanya itu, dirinya juga memiliki keinginan memperjuangkan hak kesehatan bagi mereka yang bekerja di perusahaan. “Belum semua dari pekerja khususnya warga Nias yang mendapat jaminan kesehatan dari perusahaan. Ini juga jadi catatan penting buat kami,” sebutnya.
Jika mendapat amanah, dia juga akan mendata mana warga Nias yang belum memiliki identitas kependudukan Kabupaten Rohul seperti KTP El, Kartu Keluarga dan lain sebagainya.
Lebih jauh, dia mengutarakan akan berjuang mencari sebuah kawasan pemukimankkhusus buat warga Nias. “Kita akan cari lahan, agar nantinya warga Nias bisa tinggal di satu kampung,” sebutnya.
Kemudian, dirinya juga menambahkan sebagai daerah yang dikenal memiliki masyarakat yang Heterogen, Pemerintah daerah diharap bisa membuka jalan bagi setiap suku untuk mengembangkan warisan budaya daerahnya.
“Budaya dari masing-masing daerah di Nusantara harus dilestarikan. Kita akan dorong pemerintah daerah agar membuka jalan bagi setiap suku melaksanakan budaya tradisional itu sendiri,” tukasnya.
Dalam pada itu, pria yang juga sebagai Kadus di Desa Pematang Tebih, Ujung Batu itu siap berbuat yang terbaik untuk pembangunan desanya. Salah satunya, menggiring anggaran daerah, agar sampai ke Pemerintah Desa.
“Amanah dari masyarakat Desa Pematang Tebih yang akan kita prioritaskan adalah mengawal anggaran pembangunan dari kabupaten bisa turun ke desa,” janji Aroziduhu Laia.(Rahmat)