Detikkasus.com | Kabupaten Pelalawan, Atas status di akun Face Book (FB) bernama Marlon Situmorang, sejumlah pengguna FB yang diduga pengusaha koperasi tengkulak meradang. Sampai salah satu akun FB yang bernama Loren Situmorang (Ban) menyampaikan ujaran yang tidak patut ditiru alias tidak sopan.
Hal itu berawal dari status yang telah diposting oleh Marlon Situmorang pada Minggu (27/1/19) diakun FB-nya. Marlon seorang aktifis di Kabupaten Pelalawan mengkritik kinerja pemerintah dan penegak hukum. “Rentenir alias koperasi tengkulak sudah puluhan tahun beroperasi di Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan, Propinsi Riau. Apakah pemerintah dan penegak hukum tidak tahu atau pura-pura tidak tahu,” sebut Marlon di FB-nya. Media ini juga turut berkomentar pada statsus itu atas nama Sonahia Halawa mengatakan, “hajar terus,”.
Status FB Marlon itu, tampak menyinggung sejumlah pengguna FB lainnya. Salah satu akun FB bernama Eric Chinaga Bless menulis “pembuat status ataupun yang pro, hanyalah mencari sensasi. Kalau memang argumen anda benar, silakan ditutup koperasi/tentenir di wilayah Pangkalan Kerinci,”.
Dalam status Marlon itu, pengguna akun FB atas nama Loren Situmorang menyerang komentar akun FB media ini bernama Sonahia Halawa. Loren mengatakan, setahu saya itu suka sama suka, tidak ada unsur paksaan. Dan kalau benar bunga sebesar 20%, kenapa mau, dan kenapa tidak mengajukan pinjaman di bank yang resmi.
Dalam kolom komentar Loren Situmorang, mengatakan goblok kok dipelihara. Anda itu terlalu mencampuri urusan orang dan merasa paling benar. Setahu saya, mana ada orang kasih pinjaman tanpa ada agunan. Rentenir mungkin begitu, tulisnya membalas akun FB media ini.
Tulisan dalam kolom berikutnya, Loren Situmorang meminta media ini untuk tidak mencampuri urusan orang lain. Dia beralasan, itu profesi atau pekerjaan orang lain. Kenapa usil dengan pekerjaan orang lain, apakah merasa dirugikan atau diganggu? Urus saja pekerjaanmu. Karena dengan mengomentari status itu (status akun FB Marlon Situmorang) berarti secara tidak langsung anda usil dengan profesi/pekerjaan orang lain, tulisnya.
“saya tidak ada kaitannya dari pekerjaan itu, tapi saya tidak mau menghakimi pekerjaan seseorang,” ujar Loren Situmorang dalam kolom akun FBnya itu lagi.
Kemudian ditulisnya lagi ujaran yang mencerminkan kepribadiannya yang kurang sopan. “wao, jeruk kok makan jeruk. Goblok vs goblok, profesi sendiri kok diumbar, tidak salah tebakan saya, ente tamatan SLB, oke,” tulisnya menjawab argumen dari media ini. (Sona).