Pengaruh Gawai bagi Mahasiswa

Penulis : Sisilia Agustin Damayanti
Jurusan : Manajemen
Universitas Muhammadiyah Malang.

Radarbagsa.co.id | Di era globalisasi ini teknologi semakin canggih dan semakin modern. Teknologi berkembang pesat dalam masyarakat ini, setiap hari pun teknologi mengalami perkembangan. Salah satu kemajuan teknologi saat ini adalah gawai.
Gawai sebuah inovasi dari teknologi baru yang mempunyai kemampuan lebih baik dan fitur yang lebih praktis dan berguna. Gawai sebuah telephone genggam yang memiliki fitur atau kemampuan tingkat tinggi, sering kali dalam penggunaanya menyerupai komputer, sehingga banyak orang mengartikan gawai sebagai komputer genggam yang memiliki fasilitas telephone.
Di zaman sekarang ini penggunaan gawai bisa dibilang hampir merupakan suatu kebutuhan yang wajib harus terpenuhi. Bahkan setiap orang pasti membutuhkan gawai tak terkecuali bagi mahasiswa. Hampir semua mahasiswa mempunyai gawai. Gawai memiliki manfaat terutama untuk mahasiswa, salah satunya seperti e-mail. E-mail adalah salah satu fasilitas penting yang biasanya di gunakan terutama oleh mahasiswa, dengan adanya gawai dapat memudahkan mahasiswa dalam mengirim tugas dan menerima tugas perkuliahan dimana saja.
Mahasiswa saat ini dituntut untuk selalu memperbarui berita-berita terkini. Agar tidak ketinggalan berita, mahasiswa memanfaatkan kecanggihan gawai untuk mengakses berbagai informasi dimanapun dan kapanpun. Melalui gawai mahasiswa lebih mudah dalam mencari referensi perkuliahan sehingga memudahkan mahasiswa dalam mengerjakan tugas karena dapat dikerjakan juga dalam gawai.
Selain itu, gawai juga mempunyai berbagai manfaat untuk mahasiswa, di antaranya yang pertama memudahkan dalam mengakses informasi secara luas dan cepat, kedua memudahkan dalam berkomunikasi, terutama jika digunakan untuk membuat forum diskusi, dan yang ketiga dapat menambah wawasan pengetahuan karena mudahnya mencari informasi.
Namun, tidak semua mahasiswa menggunakan gawai untuk hal positif. Ada beberapa mahasiswa yang menyalahgunakan penggunaan gawai. Misalnya, mereka menggunakan gawai saat dosen sedang menjelaskan materi. Mungkin itu menurut mahasiswa sangat wajar. Akan tetapi ada beberapa dosen yang menganggap itu tidak sopan karena tidak menghargai orang yang sedang berbicara didepan. Seharusnya hal tersebut tidak dilakukan oleh seorang mahasiswa yang sudah berfikir dewasa.
Adapun pengaruh negatif gawai adalah menjadikan mahasiswa malas belajar karena dengan adanya gawai memudahkan mahasiswa mengakses internet sehingga mahasiswa melakukan plagiat. Dengan adanya gawai mahasiswa dapat melakukan kecurangan saat ujian. Mahasiswa yang membawa gawai saat ujian dapat melakukan kecurangan seperti mencontek, bertukar jawaban via media sosial.
Perilaku mahasiswa yang seperti itu sudah menggambarkan bahwa mahasiswa sudah terkena pengaruh negatif adanya gawai. Mahasiswa ketergantungan dengan gawai yang membuat mahasiswa malas untuk belajar. Akibatnya prestasi mahasiswa menurun.
Penyalahgunaan gawai juga terlihat pada mahasiswa yang tidak pernah bisa terlepas dari gawai mereka. Terlebih seperti smartphone atau laptop. Tak heran jika kita sering menemui mahasiswa yang selalu membawa smartphone di tangan mereka.
Mahasiswa merupakan salah satu objek aktif dalam menggunakan teknologi ini. Dalam keseharian mereka tidak lepas dari gawai. Rasa jenuh, bosan dengan lingkungan sekitarnya pasti mereka akan menggunakan gawainya untuk mengisi waktu luangnya.
Mahasiswa memang tidak bisa lepas dari gawai. Keduanya berikatan sangat erat. Kebutuhan akan informasi mengakibatkan mahasiswa menjadi ketergantungan terhadap gawai. Ketergantungan tersebut bisa dinilai positif maupun negatif, tergantung dari sisi mana kita melihatnya. Untuk itu sebagai mahasiswa aturlah pola pemakaian gawai yang kita punya agar kita tidak menjadi seseorang yang individualis, tidak peduli terhadap lingkungan sekitar kita.
Mahasiswa adalah status yang disandang oleh seseorang karena hubungannya dengan perguruan tinggi yang diharapkan dapat menjadi calon – calon intelektual. Mahasiswa adalah orang yang menuntut ilmu atau belajar di perguruan tinggi, baik itu di universitas, institute atau akademik. Mereka ialah orang – orang yang mendapat sebagai murid di suatu perguruan tinggi dapat disebut dengan mahasiswa. Peranan ataupun fungsi dari mahasiswa yaitu sebagai berikut : pertama, sebagai Iron Stock, mahasiswa itu harus bisa menjadi pengganti orang – orang yang memimpin di pemerintahan. Kedua Agent of Change, dituntut untuk agen perubahan. ketiga, Social Control, harus mampu mengontrol sosial yang ada di lingkungan sekitar. Keempat, Moral Force, wajib menjaga moral – moral yang sudah ada.
Untuk itu diharapkan mahasiswa lebih bisa memanfaatkan gawai untuk hal positif dan bermanfaat. Karena mahasiswa adalah calon – calon intelektual yang diharapkan bisa mengontrol sosial yang ada di lingkungan sekitar. Bukan mahasiswa yang asik dengan gawainya sendiri.

Baca Juga:  Angkutan Umum di Wonogiri Mulai Diperiksa Petugas, Reporter - Arifin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *