Detikkasus.com | Jatim – Sidoarjo- Teknologi infrastruktur jalan dan jembatan yang dikenalkan Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan/Pusjatan Kementerian PUPR R.I coba diterapkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang/PUPR Kabupaten Sidoarjo. Teknologi yang diciptakan diantaranya bahan beton yang kering hanya dalam satu sampai dua hari saja serta teknologi karet pengganti aspal diperlintasan kereta api.
Kemarin siang, teknologi tersebut dipaparkan oleh perwakilan pejabat Pusjatan dihadapan Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah SH,M.Hum dan Sekda Sidoarjo H. Ahmad Zaini serta Kepala Dinas PUPR Sidoarjo Ir. Sigit Setyawan di Gedung Graha Pena Surabaya, Rabu, (12/12).
Rulli Ranastra dalam paparannya mengatakan teknologi bahan beton yang diciptakan Pusjatan memiliki keistimewaan dalam perkerasannya. Pengerasan beton dibutuhkan 1 sampai 3 hari. Jalan yang dapat segera dibuka usai pengecoran. Dengan begitu akan mengurangi gangguan lalu lintas akibat penutupan jalan yang terlalu lama.
Rulli juga memaparkan teknologi karet pengganti aspal diperlintasan kereta api yang dibuat instansinya. Ia katakan saat ini pelat perlintasan kereta api masih menggunakan besi. Hal tersebut masih membahayakan pengguna jalan karena jalan menjadi licin. Berbeda dengan memakai karet. Kecelakaan diperlintasan kereta api dapat diminimalisir.
Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah sendiri mengatakan Pemkab Sidoarjo terus melakukan inovasi teknologi informasi dalam pelayanan infrastruktur. Mulai tahun 2013 lalu Pemkab Sidoarjo secara bertahap mengganti material jalan dengan beton. Jalan aspal yang gampang rusak terkena air sekarang di cor.
Kedepan, ia katakan Pemkab Sidoarjo akan gunakan beton berkualitas tinggi yang dihasilkan Pusjatan. Selain itu aspal jalan di rel perlintasan kereta api akan diganti dengan karet. Material tersebut selain awet juga aman bagi pengguna jalan yang melaluinya.
Sementara itu Kepala Dinas PUPR Sidoarjo Ir. Sigit Setyawan mengatakan penggunaan beton dari Pusjatan akan memangkas waktu pengerjaan pembangunan jalan beton. Selama ini jalan beton yang telah dibangun tidak bisa langsung dimanfaatkan oleh pengguna jalan. Pasalnya masih harus menunggu beton tersebut kering. Waktu keringnya bisa berbulan-bulan. Hal tersebut menjadi komplain masyarakat. Dengan bahan beton dari Pusjatan tersebut jalan beton yang telah di bangun dapat segera dimanfaatkan pengguna jalan.
“Bangun jalan beton komplainnya setengah mati, karena apa, untuk mengecor harus ditutup separuh jalan, tidak boleh dilewati kendaraan, untuk selesai butuh tiga bulan, Pak Rulli punya resep, sehari dua hari selesai,”ujarnya.
Sigit juga mengatakan dirinya juga akan memanfaatkan teknologi penerapan karet pengganti aspal di perlintasan kereta api. Selain itu ia juga akan memanfaatkan rancangan jalan layang yang akan diterapkan di Dusun Kepetingan. “Teknologi material atau teknologi konstruksi yang dibuat oleh kementerian PU yang ada di Bandung ini akan kami coba, kami akomodasi, adopsi untuk kami terapkan di Sidoarjo, untuk apa, untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat,”ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut juga ikut di sosialisasikan aplikasi M-Bonk. Puluhan pelajar Sidoarjo diundang dinas PUPR Sidoarjo. Sigit ingin aplikasi M-Bonk yang dibuatnya dapat diketahui generasi milineal. Ia juga berharap anak muda dapat ikut peduli dengan pembangunan di Sidoarjo. Seperti dengan segera melaporkan kerusakan jalan melalui aplikasi tersebut. Dengan begitu instansinya dapat segera menindaklanjuti kerusakan jalan yang dilaporkan.
“Tolong kepedulian terhadap infrastruktur disekitar kita, bagaimana kalau ada jalan rusak, teman-teman melaporkan pada kami supaya kami cepat menindaklanjuti,”ucapnya. Sulton