Jatim | detikkasus.com -, Kencangnya Angin puting beliung yang memporak porandakan sejumlah desa di Kecamatan Tulangan Senin sore kemarin (19/11) langsung direspon Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo, dibantu Taruna Siaga Bencana (Tagana) Sidoarjo langsung terjun ke lokasi beberapa saat setelah kejadian. Dari data sementara BPBD Sidoarjo menyebutkan ada 465 rumah di 9 desa yang mengalami kerusakan. Baik itu rusak kecil, sedang maupun berat. Bersyukur bencana tersebut tidak menelan korban jiwa.
Sementara data menyebutkan kerusakan rumah yang paling banyak dialami warga Desa Kajeksan,ada 372 rumah di Desa Kajeksan yang rusak akibat terjangan angin puting beliung tersebut. Selebihnya terjadi di Desa Kemantren, Desa Griting, Desa Kepunten, Desa Grabagan, Desa Singopadu, Desa Kepuh Kemiri, dan Desa Kepadangan serta Desa Tlasih. Data kerusakan tersebut masih bersifat sementara. Nantinya akan dilakukan pendataan ulang.
Malam hari, Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah SH,M.Hum melihat langsung kondisi warganya yang terkena musibah tersebut. Ia datang bersama Sekda Sidoarjo Ahmad Zaini serta Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra Setda Sidoarjo Heri Soesanto dan beberapa pejabat lainnya. Malam itu ia ajak warga berdialog di Balai Desa Kajeksan. Terdapat Kepala Pelaksana BPBD Sidoarjo Dwijo Prawito serta kepala Desa Kajeksan dan puluhan warga. Ia sampaikan keprihatinannya akan musibah yang dialami warganya.
Saat itu juga ia perintahkan kepada Kepala Pelaksana BPBD Sidoarjo untuk mendata secara konkrit kerusakan akibat bencana tersebut. Ia juga meminta untuk mendirikan posko bencana. Posko tersebut dapat digunakan masyarakat untuk menyampaikan keluhannya. Ia berharap penanganan bencana tersebut dapat segera terselesaikan. Sehingga warga dapat beraktifitas seperti sedia kala.
“Mudah-mudahan setelah ini tidak ada bencana lagi, tidak ada musibah lagi, aamiin, aamiin ya robbal alamin,”doanya yang diamini seluruh yang warga.
Usai berdialog, H. Saiful Ilah berkeliling melihat kerusakan rumah warga. Salah satunya rumah milik Ibu Simpen. Ia bercerita saat itu ia sedang berada di dapur saat angin puting beliung menerjang rumahnya. Kejadiannya sekitar pukul 14.00 WIB. Saat kejadian ia berdua bersama cucunya yang paling besar. Dua cucu lainnya pergi untuk mengaji. Sementara suami dan anaknya sedang bekerja.
Ia tidak menyangka musibah tersebut. Angin disertai hujan tiba-tiba menerbangkan atap rumahnya yang sebagaian memakai asbes. Mendengar gemuruh tersebut ia bersama cucunya segera keluar rumah menyelamatkan diri. Ia masih bersyukur dirinya dan cucunya tidak terluka akibat amukan angin tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Sidoarjo Dwijo Prawito akan segera menindaklanjuti instruksi bupati Sidoarjo. Ia akan mendirikan pos bencana di Balai Desa Kajeksan. Ia sudah berkoordinasi dengan kepala Desa Kajeksan. Posko tersebut melibatkan beberapa perangkat desa yang terdampak bencana. Di posko tersebut akan dibentuk panitia khusus. Seperti panitia yang khusus ditugaskan untuk menerima bantuan maupun panitia yang khusus melakukan pendataan rumah. Selain itu terdapat panitia yang bertugas untuk mengupdate informasi.
Dwijo Prawito menyampaikan, Selasa besok (hari ini) akan dilakukan pendataan ulang kerusakan. Pendataan tersebut meliputi kebutuhan material yang diperlukan untuk membangun kembali rumah warga yang rusak akibat bencana tersebut. Selanjutnya ia bersama warga akan kerja bakti bersama untuk memperbaiki kerusakan.
Data sementara BPBD Sidoarjo Senin malam merinci kerusakan rumah di 9 desa yang terdampak bencana. Rinciannya terdapat 372 rumah warga di Desa Kajeksan yang rusak, 26 rumah warga Desa Kemantren, 11 rumah warga Desa Griting, 22 rumah warga Desa Kepunten, 8 rumah warga Desa Grabagan, 7 rumah warga Desa Singopadu, 11 rumah warga Desa Kepuh Kemiri serta 1 rumah warga di Desa Kepadangan dan 7 rumah warga yang berada didesa tlasih.sul