Detikkasus.com | Kepulauan Nias, Gunungsitoli senin(29/10/2018).
Awak media Detik kasus.com menghimpun pernyataan salah satu kelompok aliansi peduli PPA-IO133 Krammer hilinaa mengatakan diduga kuat tidak ada sifat keterbukaan dalam perekrutan mentor dan tutor yang tidak sesuai dengan kesepakatan pada pengumuman yg dibaca disaat kebaktian gereja di BNKP Hilinaa, Masyarakat yang tergolong dalam komunitas Aliansi Peduli PPA-IO133 Krammer di Jema’at BNKP Hilinaa merasa keberatan.
Hal ini disampaikan Yantu Ngellina lase salah satu diantara Anggota Aliansi Peduli PPA-IO133 Krammer saat diwawancarai melalui via seluler mengatakan, ‘ kami merasa kecewa dengan sikap yang diambil oleh Pengelolaan PPA- IO133 Kraemmer hal ini terkesan tidak transparan karena dalam Perekrutan ini sudah di umumkan sebelumnya bahwa yang diterima menjadi Mentor harus tamatan sarjana namun pada realitanya diterima tamatan SMA, kata Yatun alias Ina yuwan.
Tambahnya,’ kemudian Pihak PPA-IO133 krammer hilinaa melakukan pemberhentian sepihak terhadap tutor masak tanpa pemberitahuan dan musyawarah bersama hal ini juga terjadi pada kualitas makana anak PPA dimana diduga kurang matang makanan ringan yang diberikan, serta terkesan buruk kepada kami atas keputusan tersebut, Ungkap Yatun dengan nada kesal.
Diwaktu yang terpisah Temaziduhu Zebua alias Ama wita Zebua saat dikonfirmasi lewat via seluler pada pukul 15:55 mengatakan, ‘ kalau mau menyakan masalah PPA silahkan ke kantor PPA, Ucapnya Temaziduhu dalam bahasa Daerah Nias yang sudah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia yang terkesan menutup diri.
Hal ini berbading terbalik dengan Pdt Perlindungan Zebua S.Th Gembala PPA-IO133 kremmer Hilinaa yang terkesan mengelak saat di jumpai ditempat kediamanya dan juga terkesa menutup diri saat dikonfirmasi lewat via seluler ternyata tidak aktif, (Yason Gea).