Sekda Gunting Pita, Uskup Sintang Berkati Gedung Gereja Santa Perawan Maria Stasi Betung

 


Detikkasus.com | Propinsi Kalbar, Sintang – Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Dra. Yosepha Hasnah, M.Si menghadiri peresmian dan pemberkatan Gereja Santa Perawan Maria Stasi Betung Paroki Santa Theresia Kecil Noval Keuskupan Sintang pada Senin, 22 Oktober 2018. Peresmian ditandai dengan pemberkatan Gedung Gereja Santa Perawan Maria oleh Uskup Sintang Mgr. Samuel Oton Sidin, OFM. Cap, pengguntingan pita oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Dra. Yosepha Hasnah, M. Si, pelepasan kain penutup plang nama gereja oleh anggota DPR RI Lasarus, S. Sos, M. Si serta pembukaan pintu gereja oleh tiga orang sekaligus yakni Bernard Saragih Camat Sungai Tebelian, Petrus Boby Ketua Panitia Pembangunan Gereja dan Sunardi Kepala Desa Baya Betung.

Uskup Sintang Mgr. Samuel Oton Sidin, OFM. Cap saat kotbah menyampaikan bahwa bagi kita orang Kristen, gereja ibarat sebuah rumah keluarga. Gereja memiliki dua makna yakni gereja sebagai gedung dan sebagai himpunan orang. Kita semua adalah bagian dari bangunan itu. Gereja merupakan tempat kita bertemu satu dengan yang lain serta tempat mengungkapkan pengabdian kepada Allah dan kemudian mengalir bagi sesama. Yesus Kristus melarang gereja dijadikan tempat berdagang. Gereja tempat jemaat beriman mengungkapkan peribadatan baik secara individu maupun bersama. Pakailah gereja untuk menumbuhkembangkan iman kepada Tuhan. Saya percaya jika anda baik kepada Tuhan, maka dengan sendirinya anda baik dengan sesama. Tuhan mengajarkan kita tidak hanya berdoa saja tetapi mmberjuang mencapai kesejahteraan.

Baca Juga:  2 Orang Diduga Pelaku Penganiayaan Sonni Lahagu Ditangguhkan Penahanannya di Polres Nias

“selesainya pembangunan gereja ini melibatkan banyak pihak yang artinya masih kuatnya semangat gotong royong disini. Berikutnya gereja ini harus diisi dan memberikan dampak positif bagi umat. Gereja tidak hanya tempat berkumpul tetapi ada upaya saling membantu dan meneguhkan dalam iman karena tantangan kehidupan beragama semakin berat namun kita harus tetap optimis. Kita dituntut untuk memperkuat iman Katolik namun tetap menghargai agama lainnya. Saya mengajak umat untuk membangun stasi dengan baik. Karena saya percaya, jika Stasi maju, paroki maju maka keuskupan juga akan maju dan tentu kita membantu membangun bangsa ini” terang Uskup Sintang.

Lasarus Anggota DPR RI menyampaikan selamat kepada umat Stasi Betung atas diresmikannya gereja ini. “Saya sudah dua kali ke sini saat gereja ini belum selesai. Saya bangga gereja ini bisa selesai disaat harga karet turun drastis. Gereja ini megah, harus diikuti iman yang megah dan tangguh. Saya melihat gereja di Keuskupan Sintang sangat banyak di bangun. Dan ini sangat baik. Gereja pembentuk karakter yang baik bagi umat, maka saya sangat mendukung dan selalu siap membantu” terang Lasarus.

Baca Juga:  Jadi Irup di Salah Satu Sekolahan, Begini Pesan Kapolres Bojonegoro.

Yosepha Hasnah Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang menyampaikan rasa bersyukurnya atas peresmian gereja yang megah meskipun harus dibangun selama lima tahun. “pemerintahan desa silakan ikut membantu pembangunan rumah ibadah asalkan dilakukan melalui musyawarah desa. Pemkab Sintang mengucapkan terima kasih kepada umat yang sudah membangun gereja yang sesuai dengan visi Pemkab Sintang yang terus berupaya mewujudkan masyarakat kabupaten Sintang yang religius” terang Yosepha Hasnah

Petrus Bobi Ketua Panitia Pembangunan Gereja Stasi Betung menjelaskan bahwa pembangunan gereja dimulai pada November 2013. “Lima tahun panitia bekerja membangun gereja ini. Saya tahu perjuangan umat dalam membangun gereja ini. Sumbangan mengalir dari umat yang tidak mampu sampai yang berkecukupan. Kami ingin terus melengkapi gereja ini dengan lonceng dan pagar gereja. Yang lebih penting juga membangun iman dan mental umat yang kuat” terang Petrus Bobi.

Sunardi Kepala Desa Baya Betung menyampaikan masyarakat di sini menjadi Katolik sejak 1967. “Pembangunan gereja disini lambat karena tergantung harga karet dan ekonomi masyarakat. Kami sebenarnya sudah merencanakan membangun gereja pada1994 tapi gagal. Tahun 2004 kami rapat mau bangun gereja, gagal lagi dan tahun 2013 baru rencana tersebut bisa kami mulai. Kami sebenarnya mau bangun sarana ibadah dengan ADD, namun kami takut aturan tidak memperbolehkan” terang Sunardi.

Baca Juga:  Gerakan Imanuel Satgas TNI Penuhi Sembako Warga Mbuwa

Pastor Paroki Nobal Romo Vince, Pr menyampaikan terima kasih karena Pemkab Sintang sudah turut membantu pembangunan gereja ini. “Saya paham umat di Betung ini sangat kuat dalam membangun gereja ini. Gereja ini besar dan menghabiskan dana besar. Saya bangga dengan umat di sini yang bersatu membangun gereja ini” terang Romo Vince

Camat Sungai Tebelian Bernard Saragih menyampaikan desa baya Betung memiliki keunikan karena terdiri dari satu komunitas etnis yang unik dengan budaya yang unik yakni Tarian Bukung. “kami mempersilakan jika pemerintah desa ingin membangun rumah singgah suster asalkan melalui musyawarah desa dan dengan nilai yang wajar. Desa ini cukup bagus dalam mengelola keuangan. Kami selama ini sangat kuat mengawasi alokasi dana desa. Kami mendukung pemerintah desa ikut membantu pembangunan rumah ibadah supaya daerah kita aman dan damai karena iman masyarakat kuat” jelas Bernard Saragih. (tns)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *