Detikkasus.com | Kabupaten Pelalawan, Pengelolaan dana BOS dan BOSDA anggaran tahun 2017 di SD Negeri 09 Kuala Terusan, Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Propinsi Riau, terindikasi penyimpangan. Pasalnya pihak sekolah mempergunakan dana itu sebagian tidak sesuai dengan Juknis (petunjuk teknis).
Kepala sekolah SD Negeri 09 Kuala Terusan, Adnan S.Pd yang diwawancarai media ini langsung diruang kerjanya Selasa (09/10/18) mengakuinya. “Memang ada sedikit yang dipergunakan untuk biaya-biaya tak terduga, tapi tidak jauh menyimpang. Salah satu contoh jika ada masyarakat yang mengajukan proposal di sekolah ini,” ucapnya setelah mengatakan bahwa dia benci jika ada rekan-rekan media yang mempertanyakan informasi yang dikarang-karang sendiri.
Ketika media ini tanyakan aitem kegiatan tak terduga yang telah dia biayai dari dana BOS dan BOSDA, Adnan enggan menjelaskan. Lebih aneh lagi sikap Adnan yang terkesan menutupi berapa jumlah dana BOS & BOSDA yang telah dia habiskan untuk kegiatan tak terduga tersebut.
Adnan hanya mengakui bahwa jumlah BOS (bantuan operasional sekolah) tahun 2017 sebesar Rp 800 juta lebih. Dana BOSDA (bantuan operasional sekolah daerah) tahun 2017 senilai Rp 120 juta lebih. Dana itu telah dilaksanakan sesuai dengan 13 aitem Juknis yang ada, sebutnya.
Dikatakannya, tidak semuanya pelaksanaan kegiatan itu mulus sesuai dalam perencanaan. Ada juga kegiatan tak terduga seperti biaya lomba pencak silat anak yang dibawa keluar daerah.
Menurutnya biaya-biaya tak terduga itu tidak masalah. Sedangkan dalam rumah tangga sendiri, juga ada banyak hal-hal yang tak terduga. Misalnya membeli ensel rumah, beli paku, pengecatan, perbaikan gedung (rehab) dan lain sebagainya, jelasnya.
Begitu juga dalam pengelolaan dana BOS dan BOSDA itu di sekolah. Misalnya untuk bantuan proposal yang begitu banyak masuk di sekolah ini dari masyarakat. Termasuk untuk rekan-rekan wartawan yang datang ke sekolah ini, jika pulang dari sini, dikasih uang minyak, bebernya seraya meminta masalah ini tidak dinaikkan di media dengan alasan, takut kenapa-kenapa akibat berita itu.
Kalau mau buat beritanya, lebih baik masalah keterlambatan pencairan dana BOS saat ini, pintanya berdalih. Biasanya pencairan dana BOS triwulan ketiga, sudah cair bulan Agustus kemarin. Sementara ini sudah bulan Oktober, belum cair juga.
Diharapkan pencairan dana BOS kedepan, tidak ada lagi keterlambatan seperti ini, ujarnya berharap. (Sona)