Detikkasus.com | Bojonegoro, Jawa Timur, menggelar berbagai kegiatan mulai Festival Bengawan Solo, dengan acara puncak “Grebeg Berkah Jonegaran”, untuk memperingati Hari Jadi Bojonegoro (HJB) ke-341 selama tiga bulan.
“Kegiatan peringatan HJB ke-341 sudah berjalan mulai hari ini dengan membuka lomba menulis sejarah “Bandander”,” kata Ketua Panitia HJB ke-341 Pemkab Bojonegoro Dandy Suprayitno, di Bojonegoro, Senin (8/10).
Lebih lanjut ia menjelaskan lomba menulis sejarah “Bandader” itu merupakan hasil penelusuran panitia bahwa daerahnya memiliki ikatan yang kuat dengan Kerajaan Mapapahit.
Di dalam ceritera yang berkembang bahwa Raden Wijaya, juga Patih Gajahmada, pernah singgah di Desa Dander, Kecamatan Dander.
“Penulisan sejarah ini sekaligus menggali kemungkinan ada kisah lain yang menunjukkan cikal bakal Bojonegoro yang lebih benar,” ucapnya seraya menbahkan dalam lomba menulis sejarah “Bandander” itu terbuka untuk umum.”Pesertanya umum,” tambahnya.
Di dalam HJB ke-341, lanjut dia, juga tetap digelar Festival Bengawan Solo, namun panitia masih mempertimbangkan debit air sungai terpanjang di Jawa itu.
Dengan demikian, kalau memang debit air sungai terpanjang di Jawa itu mencukupi maka parade perahu hias Bengawan Solo digelar mulai Bendung Gerak di Kecamatan Kalitidu, sampai di Taman Bengawan Solo (TBS) di Kecamatan Kota.”
Kalau debit air Bengawan Solo kurang pelaksanaan parade perahu cukup di TBS dan sekitarnya,” ucapnya.
Selain itu, untuk memperingati HJB ke-341 juga digelar kegiatan Festival dan Pameran Burung Berkicau Bupati Cup II di Go Fun, pada 7 Oktober.
Lainnya, pawai budaya pada 12-14 Oktober, “Tour De Bojonegoro” 4 November, Geopark Nasional pada 24-25 Nopember dengan agenda utama lomba memahat patung di Gunung Kapur di Kecamatan Baureno.
Duta batik pada 10 Nopember, dan akan ditutup dengan pergelaran seni pada akhir tahun pada 31 Desember dengan menggelar, di antaranya, pertunjukkan Wayang Thengul.
“Acara puncak tetap Grebeg Berkah Bojonegoro, pada 19 Oktober,” ucapnya menegaskan. ( kang yon )