Indragiri Hulu, detikkasus.com, Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Dari guru, maka kita yang saat ini bisa menjadi Bupati/Walikota, Gubernur, Menteti, Presiden dan anggota dewan dan sebagainya.
Maka dari itu, guru semestinya mendapat perhatian khusus di manapun mereka berada. Kita janganlah bak kacang lupa dengan kulitnya. Namun kita yakin dan percaya bahwa pejabat yang berlompeten
tergugah isi hatinya yang paling dalam yang suci murni membela nasib guru honorer di daerah ini. Amal dan budi baik yang kita bawa mati. Kita tetap dikenang seumur dunia. Kita mati semua harta, teman karib dan tilam empukpun tinggal. Anak dan istri atau suami tidak akan sudi menani jasad kita tetbujur sebatang bangkai di dalam kubur.
Dikatakan salah seorang calon anggota DPRD Indragiri Hulu (Inhu), dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) Dapil Inhu I wilayah Kecamatan Rengat, Rengat Barat dan Kecamatan Kuala Cenaku, Syofyan Antoni, SE di kediamannya di jalan Narasinga, Gang Sepat Rengat.
Beliau mengatakan bahwa di dalam Lampiran Surat Pengumuman Bupati Inhu No : 871/BKP2D/2018/551 tanggal 18/9/2018 terdapat Alokasi Formasi Tenaga Guru K-2 sebanyak 48 orang. Strata Satu (S 1) ijazah diperoleh sebelum Novembet 2013.
Rencana penempatan di Sekolah Negeri di Lingkungan Pemkab Inhu, dimana Tenaga Honorer Terakhir bertugas.
Sungguh pilu nasib mereka imbuh Syofyan Antoni,SE, kenapa tidak, mereka sudah memgabdi bertahun-tahun demi mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia. Kita mengetuk pintu hati Bupati Inhu, H. Yopi Ariantp, SE kiranya dapat memberi kepastian nasib guru honorer K-2 ini. Jangan terabailan nasib mereka sehinhngga nasib mereka jadi tidak ada kepastian alias abu-abu.
“Siapapun mereka yang sekarang jadi pejabat, mereka adalah karena jerih payah sang Pahlawan tanpa tanda jasa sang Guru. Jadi nasib mereka secepatnya ada kepastian.
Sehingga mereka bisa mengakses pendaftaran di situs sscn. Sekarang di Inhu tidak bisa mereka guru K-2 tidak bisa mendaftar online,” harap Syofyan Antoni, SE tulus.
Mereka yang honorer K-2 tidaklah mungkin mendaptar lewat CPNS jalur umum karena mereka database K-2.
Coba renungkan sejenak katanya, andai nasib mereka honor guru K-2 ini berada pada diri kita, bagaimana kita rasakan perihnya nasib kita. Kita tidak hidip seumur dunia ingatnya.
Jadi selagi kita hidup berbuatlah amal kebaikan. Mumpung kita masih berkuasa di birokrasi. Baik itu mereka di BKD/BKP2D maupun semua mereka yang berkompiten dal hal ini.
Para guru-guru honorer K-2 jelasnya, mereka sudah menanyakan ke pejabat di BKP2D/BKD. Namun hasilnya sungguh mengecewakan. Pihak BKD/BKP2D Inhu berasan menunggu info dari BKN di Pusat.
Sementara penutupan pendaftaran tinggal menghitung hari. “Dengan berita ini ditayangkan di media online atau media sosial di beritapolisi.id hendaknya dibaca dan dapat mengetuk pintu hati mereka di Pusat maupun di Pemkab Inhu, Riau.
Syofyan Antoni sudah konfirmasi ke Sekda Inhu, Hendrizal. Sekda mengarahkan agar para guru honorer K-2 tersebut langsung saja tanya ke BKD/BKP2D Inhu. Dan hal itu sudah dilakukan meka sesuai arahan pak Sekda.
Di kantor BKD/BKP2D Inhu merema mencari Kepala BKP2D, Subrantas, namun Subrantas tidak ada di kantornya. Mereka hanya diterima staffnya.
Sampai berita ini dipublimasikan, Kepala BKD/BKP2D Inhu, Subrantas belum berhasil dihubungi untuk konfirmasi.(Harmaein)