Detikkasus.com | Malang -, Paradigma keengganan untuk membaca buku masih banyak terlihat di masyarakat Pedesaan.
Hal ini disebabkan karena minimnya bahkan tidak adanya fasilitas yang disediakan, sehingga masyarakat Desa tidak mengerti betapa pentingnya keharusan untuk membaca.
Berangkat dari semua itu, Pemerintah Desa Gampingan bersama Pemerintah Kecamatan Pagak merubah paradigma berpikir mengenai ketidakberdayaan masyarakat di pedesaan tersebut.
Dengan demikian, geliat dan kesadaran pentingnya membaca bagi masyarakat Desa Gampingan sudah mulai terlihat.
Bupati Malang Dr.H Rendra Kresna, Rabu (12/9) mengatakan, atas nama Pemerintah Kabupaten Malang, dirinya sangat bangga, karena Perpusdes GGM telah mengikuti lomba Perpusdes dengan berbagai tahap, baik tingkat Kabupaten maupun Provinsi.
“Tahun ini, Perpusdes GGM, menjadi perwakilan Provinsi Jawa Timur (Jatim) di tingkat Nasional dalam Lomba Perpustakaan Desa/Kelurahan Tingkat Nasional Tahun 2018 dan berhasil meraih juara satu (1),” kata Rendra.
“Penghargaan itu, diumumkan di Hotel Orchardz Industri Jakarta belum lama ini, lanjut dia.
Juara I Lomba Perpustakaan Desa/Kelurahan terbaik tingkat Nasional yang diraih Perpustakaan GGM ini kata Rendra, bukanlah pekerjaan mudah seperti membalikkan telapak tangan, karena persepsi khalayak umum mengenai perpustakaan masih terbilang tidak tepat apalagi berada di tingkat Desa.
Terpisah, Kepala Desa (Kades) Gampingan Hj.Ila Husna, membenarkan hal ini.
Dikatakannya, dengan usaha dan upaya Pemerintah Desa dalam menghidupkan gemar membaca di Desa Gampingan lambat laun, kini sudah mulai teratasi.
“Alhamdulillah, geliat dan kesadaran pentingnya membaca bagi masyarakat Desa Gampingan sudah mulai terlihat mas,” kata Ila Husna.
Dirinya mengakui, saat mulai mendirikan perpustakaan Desa yang diberi nama Gampingan Gemar Membaca (GGM) itu, banyak kendala yang dihadapi.
Namun, dengan kegigihan para pengurus Perpustakaan, berbagai inovasi yang dilakukan dalam mendukung terus tumbuhnya perpustakaan di tingkat Desa Gampingan, semua kendala tersebut bisa teratasi, ujar dia.
Ia menjelaskan, pada saat perlombaan di tingkat Nasional, Perpusdes GGM harus bersaing ketat dengan berbagai Desa dan kelurahan di cluster yang diikutinya.
Selain itu, para pesaingnya merupakan Daerah-yang sudah terkenal dalam dunia literasinya antara lain, perwakilan dari Jawa Tengah (Jateng), Jogjakarta, Jawa Barat (Jabar), Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Kalimantan Selatan (Kalsel).
Namun, perpustakaan Desa Gampingan sebagai perwakilan Jawa Timur, mampu melewatinya, dengan berbagai koleksi maupun inovasi dan kreatifitas yang dimiliki, sehingga akhirnya Perpusdes GGM keluar sebagai juara, tutup Ila. (Erwin).