Detikkasus.com | Propinsi Kalbar, SINTANG – Memasuki musim kemarau, Camat Sungai Tebelian mulai mengintensifkan kesiap-siagaan menghadapi kebakaran hutan dan lahan, hal itu disampaikan Bernard Seragih disela – sela saat membuka bimtek BPD sekecamatan sungai tebelian. Senin (13/8/18)
Himbauan kesiap-siagaan menghadapi kebakaran hutan dan lahan, agar seluruh jajaran di desa-desa, dan tokoh masyarakat lebih mengintensifkan kegiatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan. “Kegiatanya dapat melalui penyuluhan, sosialisai dan kampanye serta fasilitasi kepada masyarakat.” terangnya.
Kedua agar melakukan antisipasi kejadian kebakaran hutan dan lahan sedini mungkin dengan menggerakkan jajaran didesa. “Tak hanya itu agar mengaktifkan pengawasan terhadap setiap indikasi kejadian kebakaran hutan dan lahan, Semuanya harus bersinergi dalam upaya pengendalian dan penanggulangan karhutla.” kata Seragih.
Lebih lanjut camat juga menjelaskan tentang pencemaran air, dan khususnya aliran sungai, agar jangan ada masyarakat yang menuba, karna dapat membunuh ikan dan ekosistem didalamnya.
Sanksi bagi mereka yang melanggar bisa berupa denda maupun pidana karena sudah merusak lingkungan yang semestinya dijaga bersama dengan baik. “Untuk itulah, kami mengimbau dan selalu mewanti-wanti warga agar bisa bijak dan tidak melanggar aturan saat menangkap ikan di sungai dan sebagainya, karna sudah ada aturan dan undang – undang nya. Jelas Bernard Seragih.
Jika cara menangkap ikan dengan menyetrum, menggunakan bahan peledak, potasium dan sebagainya dibiarkan begitu saja, maka dampaknya bisa merusak habitat ikan dan biota air lain yang ada di dalamnya.
Ketika sudah seperti itu, maka lingkungan menjadi rusak dan dampaknya akan kembali lagi kepada masyarakat karena di lokasi tersebut akan susah didapatkan ikan. “Silakan menangkap ikan sebanyak-banyaknya, tetapi harus bijak dan jangan sampai merusak lingkungan,” sarannya. (tns)