Detikkasus.com | Provinsi Jawa Tengah-Kabupaten Demak, Meningkatnya titik panas sejak Januari lalu berpotensi pada terjadinya kekeringan hingga kebakaran hutan di sejumlah wilayah. Beberapa daerah di Jawa Tengah pun bersiap mengantisipasi terjadinya kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Di Kabupaten Demak misalnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak telah memetakan sejumlah titik yang rawan terjadinya kekeringan dan kebakaran. BPBD Demak pun telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi jika terjadi kekeringan dan kebakaran baik di wilayah hutan, lahan, maupun pemukiman warga.
Untuk itu bertempat di Aula Pertemuan Lantai 2 Gedung BPBD Kab.Demak telah dilaksanakan Rakor Menghadapi Musim Kemarau/Kekeringan tahun 2018 BPBD Kab.Demak yang dihadiri lebih kurang 50 orang, turut hadir dalam kegiatan tersebut HM.Natsir,S.Ag,MM,M.Pd ( Bupati Demak ), Drs. M.Agus Nugroho LP ( Ka Pelaksana BPBD Kab.Demak ), Feri Tris ( BMKG Propinsi Jateng ), Drs.Agus Waluyo,MM ( Kabid 2 bidang Kedaruratan BPBD Prop.Jateng ), Kapten Inf Juwedi ( Pasi Ops Dim 0716/Demak ), Aiptu.Eko Murti ( Staf Ops Polres Demak ), Staf BPBD Kab.Demak serta Relawan BPBD Kab.Demak
“Berdasarkan info BMKG untuk Demak itu kemarau sudah sejak April kemarin dan ini akan berlangsung prediksinya sampai September. Kita sudah melaksanakan rakor sebelumnya dan intinya persiapan terkait dampak kemarau,” tutur Kepala Pelaksana BPBD Demak, Drs.M.Agus Nugroho LP pada Senin (16/7).
Agus Nugroho menjelaskan memasuki musim kemarau, BPBD Demak beserta stakeholder terkait telah berkoordinasi mengantisipasi sejumlah persoalan diantaranya yakni kebutuhan air baku, kebutuhan irigasi, kesehatan masyarakat karena perubahan musim, ketahanan pangan, hingga kebakaran lahan dan pemukiman warga.
“Sebagai antisipasinya, Pemkab Demak pun mengambil langkah dengan menginfentarisir, mendata serta pemetaan daerah yang kekurangan air bersih ,” katanya. (Jul/Tim9)