Tapung | DETIKKASUS.COM – Provinsi Riau – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) RI Eko Putro Sandjojo didampinggi Ditjen PPMD Taufik Majid dan Dirut PMD M fahri melakukan kunjungan kerja Ke Desa Sari Galuh Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar, rabu siang (25/4/18).
Dengan menggunakan Mobil Alphad RI 14 warnah Putih, Eko bersama rombongan disambut langsung Bupati Kampar Azis Zaenal,SH,MM didampingi Wakil Catur Sugeng Susanto, Kapolres Kampar AKBD Deni Okvianto,SIKSH,MH, Dandim 031/KPR Letkol Inf Beni Setiyanto, Danyon 132 BS Salo Letkol Inf Aidil Amin,SP serta ribuan masyarakat Tapung.
Memasuki tenda acara, rombongan langsung meninjau system pembangunan parit dilanjutkan menuju Stand BUMDes, Industri Teknologi Tepat Guna, Posyandu serta Stand Pasar Murah kerjasama Kementrian PDTT, Bulog dan BRI Cabang Bangkinang sebanyak 3000 paket sembako murah.
Menurut Azis, hal ini tidak ada kendala hanya tinggal waktu saja. Kalau dulu mungkin programnya beda, sekarang kita buat program baru yang membuat masyarakat tertarik seperti indusrti-industri kecil. Contoh sekarang ada suatu produk, tetapi dalam menjual produk itu susah, atau pemasarannya susah.
Dengan demikian marketnya itu harus ada orang, kalau dulu managemen itu pasarnya yang utama. Hal ini bisa saja di darmaga, Airport, Pasar idaerah lain yang belum dikenali, sebut saja keripik nenas kita di Kampar Rasanya Enak dan nikmat hanya saja pemasaran yang kurang.
Sekali lagi , kita lihat di Kabupaten Kampar khususnya bagi Kecamatan Tapung sendiri merupakan daerah Transmigrasi yang pendapatan masyarakatnnya lebih dari Rp 5 juta/bulan.
Kemudian berbiacara dengan swakelola itu sebenarnya sederhana, kalau bikin proyek jangan pakai konraktor. Bikin proyek dikerjakan sendiri, direncanakan oleh Desa dan dikerjakan oleh masyarakat Desa dengan menggunakan sebanyak mungkin material yang ada di Desa. Sehingga uang bisa berputar di Desa tersebut.”terang Eko”.
Kemudian berbicara Tarnsmigrasi sudah terbukti sudah menjadikan 12.000 Desa Defenitif, sebanyak 400 lebih Kecamatan, dan 102 Kabupaten serta 2 Ibukota Provisni dari Transmigrasi Kalimantan Utara dan Sulawesi Barat.
Sementara itu Bupati Kampar Azis Zaenal menegaskan bahwa APBD Kampar sudah kita tambah untuk dana percepatan Desa misalnya untuk Koperasi dan Pasar. Sehinnga Desa nantinya benar-benar bisa mandiri.
Untuk itu kita semua berharap sebanyak 70 Desa tertinggal tahun 2019 tidak ada lagi. Dengan kata lain bukan berarti hilang setidaknya berkurang.
Kita sudah lihat langsung Semangat masyarakat sangat besar, terutama masyarakat Transmingransi sendiri yang pendapatannya saya lihat sudah diatas rata-rata Rp 5 juta/bulan dari hasil kebun sawit. Mungkin petani karet agak kurang karena harga karet turun.
Dalam pembicaraan dengan masyarakat, Eko menyampaikan bahwa terkait 70 Desa tertinggal di Kampar sudah melakukan duduk bersama Bupati Kampar dalam membuat suatu program yang menyentuh 70 Desa tertinggal tersebut.
Untuk itu pasar yang utama, kita tidak mau di Kampar ada Desa-desa terpencil lagi atau ditinggalkan, ini kita samaratakan dalam pembangunan.”terang Azis”.
Arifin