PONTIANAK I Detikkasus.com – “Menjadi Tua Itu Pasti. Menjadi Tua Yang Sehat Adalah Pilihan”. Sebuah ungkapan yang menunjukkan bahwa setiap manusia pasti akan memasuki fase hidup lanjut usia (lansia), namun tidak semuanya sama.
Saat ini, angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kalimantan Barat di tahun 2023 ini naik menjadi 70,47, dengan Kategori Tinggi. Terjadi kenaikan 0,76 point dari tahun 2022 yaitu 69, 71 dengan kategori sedang.
Pertumbuhan IPM ini semua didukung dengan angka usia harapan hidup semakin tinggi.
“Nah, dengan tingginya angka usia harapan hidup diharapkan para lansia kita untuk terus menjaga kesehatan agar terus produktif, dan intinya sehat dan bahagia,” kata Bunda Generasi Berencana sekaligus Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak PKK Prov.Kalbar Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP., MSi., seusai mewisuda sebanyak 52 orang Wisudawan/i Sekolah Lansia Al-Kautsar Standar-1 Kabupaten Kubu Raya Tahun 2023 di Ballroom Hotel Orchard Perdana, Sabtu (2/12/2023).
Windy Prihastari menambahkan bahwa Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018, menunjukan bahwa lansia yang mandiri dan memiliki ketergantungan ringan, proporsinya jauh lebih tinggi dibandingkan ketergantungan sedang atau berat. “Oleh karena itu, Bapak dan Ibu harus tetap berupaya agar lansia tetap mempertahankan kemandirian, sehat, aktif dan produktif, sangat penting,” tambah Windy.
Dirinya menjelaskan, dengan keberadaan sekolah lansia ini, tentu akan mendukung peningkatan produktivitas di usia-usia lansia yang tentunya akan membantu peningkatan perekonomian di Kalimantan Barat dan Indonesia pada umumnya.
“Tentu kita sangat berbangga dengan kehadiran sekolah lansia ini, dimana manfaatnya bisa menambah keahlian-keahlian setelah kemarin mereka diberikan pendidikan selama 8 kali pertemuan oleh para dosen yang cukup baik,” tutur Windy Prihastari.
Untuk mendorong semangat serta meningkatkan kualitas lansia tangguh, ke depannya PKK Provinsi Kalbar bersama BKKBN akan berkolaborasi untuk membentuk sekolah lansia di 14 Kabupaten/Kota dalam rangka menunjang produktivitas lansia berkualitas.
“Ya, ini kan merupakan lulusan pertama di Kalimantan Barat, dan pada tahun 2024 kita akan berkolaborasi bersama BKKBN untuk membentuk sekolah-sekolah lansia di seluruh Kabupaten/ Kota di Kalbar,” jelas Windy.
Windy berharap, kepada seluruh lansia yang telah di wisuda untuk dapat menerapkan serta menularkan seluruh ilmunya kepada teman-temannya. Kemudian, peran para lansia ini sangat dibutuhkan dalam menurunkan angka stunting di Kalbar.
“Secara spesifik, peran lansia tersebut dalam menurunkan angka stunting sangat diperlukan dalam mensosialisasikan tentang pentingnya apa itu stunting kepada para ibu baduta, ibu hamil, serta para remaja serta cara memberikan makanan bergizi dan MPASI,”tutup Windy.
( Hadysa Prana )
Sumber : Adpim Prov Kalbar