Detikkasus.com |Bojonegoro
Minggu, (22/12/2019) seluruh masyarakat Indonesia memperingati Peringatan Hari Ibu yang Ke – 91. Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melaksanakan upacara bendera di Alun-alun yang dipimpin oleh Bupati Bojonegoro, Anna Mu’Awanah. Dan menariknya seluruh petugas pada upacara ini adalah perempuan.
Dalam upacara Peringatan Hari Ibu Ke 91 dihadiri Kapolres Bojonegoro, AKBP M Budi Hendrawan, SIK, MH , Wakil Bupati Bojonegoro, Drs. Budi Irawanto, Ketua DPRD Bojonegoro, Imam Sholikin dan para SKPD Kabupaten Bojonegoro.
Sedangkan dalam upacara Peringatan Hari Ibu Ke 91 peserta upacara mengenakan pakain adat atau pakai daerah. Sedangkan hal unik, dalam upacara seluruh petugas upacara, termasuk komandan upacara dan inspektur upacara, dilaksanakan oleh perempuan.
Selaku petugas upacara yakni bertindak sebagai Inspektur Upacara, Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, sementara Komandan Upacara, AKP Sri Ismawati, Kasubag Humas Polres Bojonegoro, sedangkan Perwira Upacara, dilaksanakan oleh Nyonya Hairil Ahmad, dari Persit KCK Kodim Bojonegoro.
Sedangkan petugas pengibar bendera merah putih, dilaksanakan oleh Brigadir Erna Supriyono, dari Polwan Polres Bojonegoro, Retno Wulandari ST, dari Kepala Bagian ULP Pemkab Bojonegoro dan Yuntama, dari Persit KCK Kodim Bojonegoro.
Kemudian untuk, pembaca teks Pembukaan Undang-undang Dasar 1945, dilaksanakan oleh Natasya SPi MM, Anggota DPRD Kabupaten Bojonegoro, pembaca Sejarah Hari Ibu, Neni M Budi Hendrawan, Ketua Bhayangkari Cabang Bojonegoro dan Pembaca Doa, Mitroatin, SPd, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bojonegoro.
Dalam sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, yang dibacakan oleh Bupati Bojonegoro menyampaikan, Upacara PHI mengingatkan kita tentang perjuangan kaum perempuan Indonesia yang telah menempuh proses yang sangat panjang dalam mewujudkan persamaan peran dan kedudukannya dengan kaum laki-laki.
“Mengingat keduanya merupakan sumber daya manusia dan potensi yang turut menentukan keberhasilan pembangunan.” Kata Bupati.
Hakikat PHI pada setiap tahunnya juga mengingatkan seluruh rakyat Indonesia, terutama generasi muda tentang arti dan makna Hari Ibu sebagai sebuah momentum kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan serta gerak perjuangan perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Bupati menambahkan PHI adalah momen penting untuk mendorong semua pemangku kepentingan guna memberikan perhatian, pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan. Perempuan pada akhirnya memberikan keyakinan yang besar bahwa mereka akan mampu meningkatkan kualitas hidupnya serta mengembangkan segala potensi dan kemampuan sebagai motor penggerak sekaligus agen perubahan (agent of change).
“Maka dari itu, kita mulai pada saat ini untuk petugas upacara adalah kaum Ibu. Hal ini sesuai dengan tema utama yang diangkat dalam PHI tahun ini yaitu “Perempuan Berdaya Indonesia Maju”.
(imam/*)