PRINGSEWU, Detikkasus.com – Salah satu oknum Guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) lakukan pemalsuan Kartu Keluarga (KK) demi mengelabui petugas, untuk dapat tinggal bersama di buah kontrakan di Pringsewu, NL ialah salah satu warga Pringadi (27) kecamatan Pringsewu yang menceritakan kepada awak media bahwa NL pernah merasa ditipu oleh Rohmi Banani, S.pd salah satu Pegawai Negeri Sipil yang berprofesi sebagai Guru sekaligus Bendahara di SD Negeri 1 Sumber Agung kecamatan Ambarawa kabupaten Pringsewu, Selasa (08/06/21).
NL yang tak ingin di sebutkan namanya menjelaskan kepada awak media “Saya berhubungan dengan Rohmi Banani, S.pd terhitung dari tahun 2017 hingga saat ini, selama ini dia mengaku kepada saya masih bujangan, dan saya disuruh melakukan membuat Kartu Keluarga palsu untuk kami dapat tinggal bersama di sebuah kontrakan di Pringsewu untuk mengelabui petugas apabila terdapat razia petugas serta Bayan dan RT di lingkungan setempat”, ujarnya.
Lanjutnya, Rohmi juga sering meminjam uang kurang lebih dengan total Rp. 20.000.000 selama kami berhubungan, dan juga Rohmi pernah meminta kepada saya untuk mengerjakan mengisi nilai Raport murid, serta membuatkan RAB DANA BOS yang di tugaskan terhadapnya dari pihak sekolah SD Negeri 1 Sumberagung sebanyak 2 kali dalam 2 semester.
Dalam hal ini, saya maupun keluarga merasa tertipu dan di manfaatkan, ternyata oknum yang berprofesi sebagai Guru sekaligus Bendahara di SD Negeri 1 Sumberagung yakni Rohmi Banani, S.pd sudah berstatus memiliki istri, sejak awal iya mengaku bujangan kepada saya, akibat penipuan ini saya merasa di permainkan dan di bohongi, jelasnya.
TR selaku ibu dari NL yang tidak ingin di sebutkan namanya tersebut menyampaikan “Saya merasa sedih bercampur kecewa atas sikap dan perbuatan Rohmi yang sudah mempermainkan serta berbuat kasar terhadap anak saya NL, atas kejadian yang menimpa anak saya NL, saya selaku ibu meminta tanggung jawab dari Rohmi tersebut”, ucapnya
Rohmi Banani, S.pd saat di konfirmasi melalui telepon sellulernya menceritakan “Dulu pernah ada hubungan dekat, karena kedekatan saya dengan NL dan berhubungan tulisan sayapun kurang layak maka saya minta NL untuk mengerjakannya karena harus di kerjakan dengan tulisan tangan”, pungkasnya.
(IYAN)