Detikkasus.com | Jakarta
Merintis usaha dikala pandemi memang tak mudah. Namun, itu tak menjadi kendala. Melainkan tantangan baru bagi Agam.
Pria asal Aceh tersebut meyakini dengan hadirnya Wijaya Cafe dapat memberikan warna baru dalam kehidupan serta usahanya. Padahal, sebelum adanya pandemi kedai kopi menjadi sasaran bagi kaum muda hingga pekerja untuk bersantai ataupun berkumpul sekedar melepas penat dari rutinitas.
Saat ditemui, Agam menyampaikan saat menentukan untuk membuka usaha kopi, dirinya mengaku kopi telah menjadi trend dan gaya hidup yang meningkat. Khususnya bagi kalangan muda hingga pekerja.
“Sebagai pendatang baru, hal ini menjadi tantangan tersendiri. Lebih-lebih ditengah pandemi Covid-19 dengan kondisi ekonomi masyarakat masih lesuh. Tetapi tak menyurutkan saya membuka usaha ini,” ucap Agam yang merupakan owner Wijaya Cafe.
Selain itu, sambung Agam, saya juga ingin berkontribusi bagi kaum muda yang saat ini belum mendapatkan pekerjaan. Apalagi ramai diberitakan banyaknya PHK dari berbagai daerah karena Covid-19 yang sudah berbulan-bulan lamanya.
Tak kalah dengan cafe lainnya, Wijaya Cafe selain untuk tempat nongkrong sambil minum atau menyantap makanan, Wijaya Cafe juga sering menjadi tempat kerja bagi orang-orang profesi tertentu. Misalnya duduk di cafe, buka laptop menyelesaikan tugas sambil mencicipi menu. Wijaya Cafe juga memiliki nuansa yang artistik dan itu menjadi keunggulan spot untuk foto-foto bagi mereka yang hobi fotografi.
Cafe yang berlokasi di jalan Gang Macan RT 10 RW 01, Blok 6 Nomor 5, Kedoya, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. juga mampu menampung hingga belasan pengunjung.
Jangan khawatir soal kenyamanannya, hal itu merupakan keutamaan Wijaya Cafe dalam memanjakan pengunjungnya. Antara lain ruangan yang ber-AC, penggunaan Wifi gratis dan yang membanggakan tentunya ialah selain dapat menikmati kopi pengunjung juga disajikan music live.
Demi mendapat keberkahan dalam usaha barunya, Wijaya Cafe juga menggelar Tasyakuran dan Maulid Nabi yang diperingati setiap 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah.
“Bertepatan dengan itu, saya menggelar Maulid Nabi selain untuk mengenang Baginda Nabi Muhammad. Saya ingin Wijaya Cafe mendapat keberkahan serta kelancaran dalam berusaha,” ucap Agam.
Sebelumnya, sambung pria yang kerap disapa Agam, Wijaya Cafe adalah wajah baru bagi usahanya. Sedangkan sebelumnya adalah tempat karaoke yang juga diberi nama Wijaya namun belakangnya ditambah kata Karaoke.
“Mengingat Provinsi DKI Jakarta masih berlakunya PSBB hingga new normal dan juga tempat hiburan belum diperbolehkan untuk dibuka. Maka hal itu menjadi kendala bagi ekonomi keluarga saya juga karyawan diwaktu itu. Maka saya putuskan untuk membuka usaha yang baru,” terang Agam.
Munculnya ide usaha kopi, kata Agam menjelaskan, lantaran selain dirinya melihat berkembangnya usaha tersebut. Pria yang mudah bergaul itu juga penikmat kopi. “Jadi selain memiliki usaha, saya juga dapat merasakan kenikmatan kopi yang akan saya suguhkan bagi pengunjung sebelum dibukanya Wijaya Cafe,” imbuhnya.
Kalian yang tak sabar untuk menikmati kopi diwaktu kapanpun, tenang? Wijaya Cafe pastinya akan memberitahukan. Update selalu gadget Anda untuk mendapatkan informasi.
Editor: Pajar Saragih.
Sumber: Halim.