PACITAN | detikkasus.com -Sosialisasi pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Provinsi Kalimantan Timur terus dilakukan oleh anggota DPR RI Dapil Jatim VII Edhie Baskoro Yudhoyono, salah satunya poin penting sosialisasi kali ini yakni peran BUMN Waskita Karya dalam pembangunan IKN Nusantara dengan tema BUMN Karya Memberikan Kontribusi Terhadap Pembangunan IKN.
Dalam penyampaiannya Edhie Baskoro Yudhoyono melalui timnya di Pacitan Arif Setia Budi Waskita Karya tak hanya memiliki segudang pengalaman dalam kontruksi, namun sistem teknologi tranformasinya pun memadai.
“Terpilihnya Waskita Karya untuk pembangunan IKN tak hanya karena rekam jejak telah menyelesaikan banyak proyek besar yang di tangani sejak berdirinya perusahaan tahun 1961. Namun, Waskita Karya juga memiliki tranformasi teknologi yang memadai dan memang layak untuk menangani pembangunan IKN,”katanya, Jumat (27/1/2023).
Terbukti pengalamannya selama ini dalam mengerjakan proyek besar sebelum menangani IKN diantaranya Wisma 46 Jakarta, Gedung Perpustakaan Nasional Jakarta, Renovasi Masjid Istiqlal, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Terminal 1, Terminal 2, & Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta, Sarana dan Gedung Bandara Kertajati Jawa Barat, Terminal dan Sarana Bandara Ahmad Yani Semarang Jawa Tengah, Terminal Baru Bandara Minangkabau Padang Sumatera Barat, Renovasi Terminal 1 Juanda Jawa Timur.
“PT Waskita Karya (Persero) Tbk. berhasil meraih beberapa kontrak proyek baru di Ibu Kota Negara (IKN). Antara lain proyek gedung Sekretariat Presiden dan bangunan pendukung pada Kawasan Istana Kepresidenan dengan total nilai kontrak mencapai Rp 1,35 triliun,”terangnya.
Lanjut dia menambahkan gedung Sekretariat Presiden dan bangunan pendukung pada Kawasan Istana Kepresidenan Ibu Kota Negara rencananya akan dibangun di atas tanah seluas 50.678 meter persegi dan luas bangunan 33.312 meter persegi yang terbagi menjadi tiga bangunan yaitu Sekretariat Presiden, Mess Paspampres, dan Bangunan Pendukung.
Pembangunan ini membutuhkan waktu pembangunan selama 720 hari kalender dengan target penyelesaian pekerjaan pada akhir 2024.
Selain itu, Waskita juga berhasil memenangkan dua tender proyek jalan yaitu Proyek Tol IKN Segmen Simpang Tempadung – Jembatan Pulau Balang senilai Rp990 miliar dan Pembangunan Jalan Kerja/Logistik IKN (KIPP) Paket Pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4 senilai Rp182 miliar.
Waskita Karya mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (IPO) pada bulan Desember 2012 dengan menerbitkan sebesar Rp 1,2 triliun. Pada Juni 2015, Waskita Karya menyelesaikan aksi korporasi dengan menerbitkan saham baru (Rights Issue) dengan total nilai Rp 5,3 triliun.
Salah satu anak perusahaan Waskita Karya, yaitu PT Waskita Beton Precast Tbk mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia melalui IPO pada 20 September 2016 sebesar Rp 5,2 triliun.
Pada Desember 2021 – Januari 2022, Waskita Karya menyelesaikan aksi korporasi dengan menerbitkan saham baru (Rights Issue) total nilai Rp 9,44 triliun.
Sementara Transformasi digital Waskita Karya sudah dimulai pada tahun 2016. Transformasi itu perlu dilakukan karena Perseroan saat itu mengalami pertumbuhan besar-besaran (supergrowth). Pertumbuhan itu terjadi setelah Waskita Karya memperoleh tugas dari pemerintah untuk menuntaskan pembangunan jalan tol, khususnya tol Trans Jawa,
Munculnya pandemi yang datang di tahun 2020 menyebabkan realisasi proyek-proyek yang sudah direncanakan yang tidak berjalan sesuai harapan. Kondisi ini mengharuskan jajaran manajemen Waskita Karya membuat program penyehatan keuangan yang terdiri dari 8 stream.
Dari 8 stream itu, salah satu strateginya adalah membuat transformasi bisnis dengan digitalisasi sebagai salah satu pilar transformasi. Digitalisasi dijadikan sebagai salah satu pilar karena keyakinan Waskita Karya bahwa digitalisasi ini akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
Dengan ditetapkannya digitalisasi sebagai salah satu pilar transformasi bisnis Waskita Karya, jumlah aplikasi yang dimanfaatkan perusahaan pun berkembang pesat. Dari aplikasi ERP dan dua aplikasi untuk line of business, sampai tahun 2022 ini, digitalisasi di Waskita Karya sudah menghasilkan total 26 aplikasi.
Digitalisasi pada proses bisnis Waskita Karya yang terbagi dalam empat tahap: bidding/marketing, engineering, procurement, dan construction. Di proses bidding terdapat winning war room, dengan memanfaatkan aplikasi Welcome.
Aplikasi Welcome memuat seluruh data tentang pasar, tender yang diikuti, dan status tender. Melalui winning war room ini, tim marketing dapat berkolaborasi dengan divisi-divisi lain yang terkait proses tender untuk menyiapkan strateginya. Sebelum ini, koordinasi proses tender, termasuk proses bidding, berlangsung secara parsial.
Setelah adanya winning war room ini, pengalaman kami, winning rate Waskita Karya naik, dari maksimal 20%, sekarang hampir menyentuh angka 30%. Jadi dari sepuluh tender yang diikuti, Waskita bisa menang tiga. Sementara dulu hanya satu atau dua tender saja.
- Reporter : Hargo HS.