Tanah Dtar, Sumatera Barat | Detikkasua.com – Afrianto (34) Warga Nagari Gurun Kec.Sungai Tarab Tanah Datar ini sempat terpisah dengan keluarga selama satu hari satu malam. Dan akhirnya karna izin ALLAH juga mereka dapat dipertemukan dan berkumpul bersama disebuah perbukitan di Palu Sulawesi Tengah.
Ketika dijemput Pemerintah Tanah Datar ke Bandara International Minangkabau (BIM) selasa sore (23/10), Kepada awak media diatas mobil Afrianto mengisahkan. Sore itu menjelang magrib Ia bersama isterinya Zulandriani (32) dan dua anaknya Rafa Dwi Pratama (4), Senandung Nazwa (1,5) pergi jalan sore, sekalian berbelanja untuk kebutuhan dirumah mereka.
Sementara anaknya yang sulung Bima Afrel Pratama (10) sedang berada di Masjid yang tidak jauh dari rumahnya di Kota Palu. Senja menjelang Magrib kisah Afrianto akrab disapa Af ini menceritakan anaknya Bima bersama kawan-kawannya sedang berada di Masjid belajar mengaji, sembari menunggu waktu Sholat Magrib masuk Ia masih tetap di masjid, cerita Dia.
Tiba-tiba jelang adzan berkumandang terjadi goncangan hebat yang meluluh lantahkan bagian pesisir Barat Kota Palu dan sebagian wilayah di Sulawesi Tengah Itu, termasuk Donggala dan Sigi yang mengalami kerusakan parah. Semua orang berhamburan tindak tentu arah, termasuk anaknya yang sulung di masjid terhimpit salah seorang yang tumbang akibat kuatnya goncangan gempa, namun Bima bisa keluar dan melarikan diri ke arah pantai.
Tidak selang beberapa saat usai gempa yang berpusat di Kabupaten Donggala berkekuatan 7,7 SR tersebut mengguncang dari kejauhan arah barat laut Bima melihat gulungan ombak besar menuju kearahnya. Karena panik tidak tau mau lari kemana Ia mendengar orang memangil-memangil lari kearah perbukitan, dengan perasaan cemas bercampur ketakutan Bima pun dapat tumpangan menuju arah perbukitan.
Sementara Af yang melihat situasi semakin kacau dan gelombang sunami sudah menyapu perumahan warga termasuk rumahnya. Af dengan isteri dan dua anaknya pun menyelamatkan diri ke perbukitan. Dengan perasaan sudah tidak menentu teringat anaknya yang sulung masih di masjid dan sempat Ia kira sudah hilang disapu sunami. Namun Af tetap berkeyakinan bahwa Bima anak pertamanya ini, masih hidup dan selamat. Dengan sekuat tenaga diperbukitan yang sudah dipenuhi ribuan orang ini, Ia tetap berusaha mencari anak sulungnya itu, hingga pagi sampai malamnya lagi.
Berkat keyakinan dan dorongan semangat yang besar, Af dapat menemukan Bima yang pada saat itu sedang berkumpul dengan sebahagian temannya. Dan mereka kembali berkumpul dan tinggal diposko pengungsian karena rumah mereka tinggal pondasinya saja, sementara harta benda hanyut disapu tsunami, yang tinggal hanya pakaian yang melekat dibadan, kisah Afrianto. Bagaimana Pemerintah Daerah Tanah Datar tau, Dia sebutkan kalau dirinya bersama keluarga pingin kembali kekapung halaman di Dusun Ladang Batur Jorong Luak Gadang Nagari Gurun Kecamatan Sungai Tarab.
Karena ketidak adaan biaya, maka Af unggah foto-fotonya di media sosial yang mana sebelumnya Ia sudah menghubungi pihak keluarga di Tanah Datar bahwa dia bersama isteri dan anak-anaknya selamat dari bencana alam di Palu.
Dari itu Ketua DPRD Tanah Datar Anton Yondra yang juga mengenal pihak keluarga di Nagari Gurun langsung mendatangi keluarga Af dan menghubungi dirinya, serta menyebar informasi Af ke perantau melalui beberapa group WhatsApp dan menghubungi Pemerintah Daerah yaitu Dinas Sosial Kabupaten Tanah Datar dan Juga Kapolres Tanah Datar. Atas kesepakatan bersama, melalui Dinas Sosial maka diputuskan untuk memberikan bantuan sebesar Rp. 10 juta yang akan dipergunakan untuk biaya tiket pesawat dan kebutuhan selama pemulangan ke Tanah Datar, sebut Af.
Melalui Dinas Sosial pemulangan Af ini pun dijemput ke bandara oleh Kepala Dinas Sosial Tanah Datar Yuhardi dan tiba dirumah orang tuanya di Sungai Tarab sekitar pukul 20.00 WIB, dan disana terlihat sudah menunggu Ketua DPRD Tanah Datar Anto Yondra, Camat Riswandi, Wali Nagari Gurun Hanis Ben, Wali Jorong Doni Ultra, pemuka masyarakat, pihak keluarga dan puluhan tetangga yang sudah menunggu sejak sore. (Yt/Irf).