Warga Kecamatan Serawai Mengeluhkan Elpiji Langka

 

Detikkasus.com | Propinsi Kalbar, Sintang – Salah satu warga terpaksa menggunakan kayu bakar, karena elpiji tidak ada, hal tersebut dikeluhkan ibu Mimi, kata nya kita kembali ke jaman dahulu pak, saya di rumah kata nya udah 3 hari menggunakan kayu bakar utk kgiatan di dapur.

“Sudah jalan satu minggu ini masyarakat Serawai mengeluh dan udah banyak warga kembali menggunakan kayu bakar untuk kegiatan di dapur,” kata elmus melalui pesan WhatsApp, Sabtu (17/11/18).

Baca Juga:  Warga Desa Bolorejo, Kecamatan Kauman, Ditangkap Polisi Trenggalek Kasus Penipuan

Kelangkaan ini diduga akibat beberapa wilayah di Kecamatan Serawai dilanda banjir sejak beberapa hari terakhir, sehingga akses untuk memasok gas elpiji dan barang kebutuhan pokok sulit dilakukan.

Kelangkaan ini terjadi sudah berlangsung seminggu ini, Hal itu terlihat puluhan masyarakat mengantre dengan membawa tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram di salah satu agen gas di Kecamatan Serawai.

Salah satu warga Serawai, Elmus mengatakan, kelangkaan ini mengharuskan warga yang biasa menggunakan gas untuk kebutuhan memasak harus menggunakan kayu bakar.

Baca Juga:  MOMEN HUT RI KE 73 PERSATUKAN PEMUDA

Selain dikarenakan banjir, Elmus juga menjelaskan sulitnya gas elpiji di kecamatan Serawai dikarenakan warga tidak diperbolehkan berbelanja ke kabupaten Melawi, hal itu kerena serawai merupakan kecamatan yang terdapat di kabupaten Sintang.

Selain itu jauhnya jarak dari pusat kota Sintang menuju Serawai yang harus memakan waktu hingga Satu Minggu perjalanan juga menjadi kendala bagi warga memperoleh gas elpiji, terleih saat ini sejumlah akses transportasi lumpuh dikarenakan banjir. Elmus menambakan saat ini harga gas elpiji ukuran 3 kilogram di kecamatan Serawai mencapai 39 hingga 40 ribu rupiah per tabung.

Baca Juga:  Amankan Wilayah Dari Tindak Kriminalitas dan Gangguan Kamtibmas, Unit Opsnal Polsek Seririt Tingkatkan Kring

Warga Serawai juga mengeluhkan, LPG yang udah di beli di pinoh, dan saat diangkut pakai motor air, dirajia aparat ungkap warga, dengan alasan sudah lain kabupaten. (tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *