Mojokerto l Detikkasus.com – Desa Mlaten bergejolak. Suasana hari yang terik terasa makin panas oleh sikap puluhan warga yang berkumpul di Kantor Desa.
Dari raut wajahnya, terlihat emosional. Mereka sudah tak sabar untuk bertemu dengan pihak yang seharusnya bertanggungjawab atas tagihan tunggakan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang mereka terima.
Sunari, salah seorang warga, mengaku dirinya bersama warga lainnya sudah melunasi pembayaran PBB yang dimaksud dalam surat tagihan tersebut.
“Kita sudah bayar kepada Polo (Kepala Dusun) waktu itu. Ini buktinya,” katanya sambil menunjukkan bukti pembayaran PBB yang dipegangnya, Kamis (21/10/2021).
Sunari menjelaskan bahwa PBB yang tertunggak adalah pembayaran tahun 2013-2016.
“Persoalan ini sudah pernah mencuat pada tahun 2018. Dan pada saat itu warga (melakukan) demo. Kemudian dari keluarga Polo ada yang menyanggupi untuk membayarnya. Tapi ternyata hari ini tagihan itu muncul kembali,” ungkap Sunari dan dibenarkan oleh warga yang hadir.
Mantan Kepala Sekolah ini menegaskan, keinginan warga pada aksi ini adalah untuk meminta pertanggungjawaban kepada Polo Dusun Mlaten atas tunggakan pembayaran PBB tersebut.
Namun keinginan warga ini akhirnya bertepuk sebelah tangan.
Karena Polo Mlaten yang ditunggu-tunggu tidak juga hadir.
Meskipun sudah dihubungi dan dicari oleh Pemerintah Desa, tapi tidak ketemu.
Kepala Desa Mlaten, Dwi Sulistyorini yang menerima aspirasi warga dengan didampingi oleh perangkat desa dan petugas dari Dispenda menyampaikan, bahwa pemerintah desa siap menampung dan menindaklanjuti tuntutan warga.
“Terima kasih kepada Bapak dan Ibu yang sudah hadir. Selanjutnya kita akan rapat dengan perangkat desa dan BPD untuk menjadwalkan pertemuan berikutnya,” kata Rini, sapaan akrabnya, di depan forum warga yang hadir.
Ucapan Rini ini disampaikan untuk menjawab keinginan warga yang meminta agar diagendakan pertemuan warga dengan Polo HA disaksikan oleh pemerintahan desa dan Forkopimka (Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan). (ian)