Detikkasus.com | Beberapa warga desa Riam Panjang Kecamatan Pengkadan kabupaten Kapuas Hulu mengikuti pelatihan Budidaya Lebah Madu Kelulut (Trigona sp) Di desa Selaup kecamatan Bunut Hulu, (Minggu, 24 November 2018).
Kedatangan peserta pelatihan di desa Selaup sekitar pukul 09.00 wib, setelah peserta istirahat sejenak, kepala desa Selaup sekaligus sebagai ketua tim pelatih langsung memberikan materi pelatihan tersebut yang bertempat dilingkungan rumah kepala desa Selaup, yang dimulai dari pukul 09.30 pagi sampai dengan pukul 12.00 siang.
Saat ditemui tim media ini, kepala desa Selaup, Sabarudin mengatakan “pelatihan ini sudah sering kita lakukan baik itu di wilayah Kapuas Hulu, maupun diluar wilayah Kapuas Hulu” ungkapnya.
Menurut penuturan Sabarudin, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan bagi pemula peternak Lebah Madu Kelulut, diantaranya sebagai berikut :
1. Menentukan Lokasi Budidaya
Tahapan awal dalam budidaya Lebah Madu Kelulut adalah menentukan lokasi tempat budidaya karena penentuan tempat sangatlah penting untuk menentukan keberhasilan sebab Lebah Madu Kelulut memerlukan tempat sesuai habitat aslinya karena dengan begitu ia akan mudah beradaptasi dengan lingkungan serta dapat menghasilkan madu secara produktif.
2. Membuat sarang Lebah Madu
Setelah menentukan lokasi budidaya maka tahap selanjutnya ialah membuat sarang Lebah Madu Kelulut dari Papan dengan ketebalan kurang lebih dari 3 cm, dengan lebar papan sekitar 25 cm. Adapun papan yang digunakan boleh dari kayu apa saja asalkan tidak menggunakan kayu dengan bau yang menyengat karena akan membuat Lebah Madu Kelulutnya lari dari sarangnya. Kenapa harus dibuatkan sarang dari papan sebab memudahkan kita memanennya karena jika menggunakan sarang alam kita akan kesulitan panen madu tersebut.
3. Pemindahan atau pembuatan koloni Lebah Madu
Tahapan yang ketiga adalah pemindahan koloni dari sarang alami yang dibawa dari hutan kesarang buatan tempat budidaya. Pada saat memindahkan koloni sarang anak jangan sampai rusak, kemudian cacak atau kotoran Lebah Madu Kelulut jangan sampai bocor karena kalau bocor bisa menyebabkan hama sehingga Lebah Madu Kelulut tidak bertahan lama didalam sarang yang sudah dibuat.
4. Perawatan dan Pemeliharaan
Untuk perawatan dan pemeliharaan Lebah Madu Kelulut tidak terlalu sulit dan bahkan sangat sederhana, cukup lokasi yang tidak terlalu panas dan disekitar tempat budidaya ada pohon dan tumbuhan yang menghasilkan bunga, karena tumbuhan tersebut sebagai tempat Lebah Madu Kelulut mencari makanan untuk menghasilkan madu dengan lebih produktif dan pada saat panen bisa menghasilkan madu dalam jumlah banyak.
5. Panen Lebah Madu
Tahapan terakhir adalah panen Lebah Madu Kelulut, pada tahapan ini bisa dilakukan setelah Lebah Madu yang dipindahkan dari sarang alami kesarang buatan sekitar 45 hari sampai 50 hari, itupun tergantung musimnya dan jumlah koloni yang ada didalam sarang tersebut, kalau pas musim tumbuhan berbunga maka masa panen akan lebih cepat dilakukan oleh peternak Lebah Madu Kelulut. Namun panen tidak boleh asal-asalan, diperlukan teknik yang baik dan benar agar menghasilkan madu yang higienes dan steril.
“Untuk melaksanakan pelatihan seperti ini, ada beberapa bahan yang kami siapkan seperti papan untuk membuat sarang Lebah Madu Kelulut dan indukan Kelulut alam serta modul untuk panduan peserta” terangnya
Lanjutnya “Di Kapuas Hulu ini, saya satu-satunya pelatih budidaya Lebah Madu Kelulut yang punya sertifikat pelatih dan produk Lebah Madu Kelulut yang kami pasarkan sudah ada izin P-IRT. Jika ada warga, kelompok Lebah Madu Kelulut dari desa lain, dari kecamatan bahkan provinsi yang minta pelatihan, saya siap melatihnya mulai dari tahap pembuatan sarang koloni sampai panen” jelas Sabarudin kades Selaup tersebut.
Disela-sela pelatihan, kepala desa Riam Panjang sekaligus Ketua Tim yang mengikuti pelatihan mengatakan kepada media ini, “harapan saya setelah mengikuti pelatihan ini, peserta dapat mengembangkan ilmu yang sudah didapat sehingga bisa meningkatkan ekonomi keluarga dan bisa berbagi ilmunya kepada masyarakat desa Riam Panjang” ungkapnya.
Kemudian dia menambahkan “peserta yang andil dalam pelatihan ini kurang lebih 10 orang, yang terdiri dari unsur pemerintahan desa Riam Panjang, Pendamping Desa kecamatan Pengkadan, ketua RT, BPD dan perwakilan dari masyarakat yang mempunyai niat untuk mengembangkan budidaya Lebah Madu Kelulut. Ini pertama kalinya perwakilan dari desa kami ikut pelatihan Lebah Madu Kelulut, mudah-mudahan pelatihan ini membawa kebaikan dan manfaat untuk masyarakat setempat” terangnya. (Mdn)