Detikkasus.com | Sidoarjo -, Puluhan warga Desa Ganggangpanjang Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo mendatangi kantor kepala desa, terkait pelaporan Erlin Dirvani Dwi Putri (Putri/Anak M.Nadhir) terhadap beberapa warga Desa Ganggangpanjang ke Polresta Sidoarjo,oleh karena Adanya Pangilan itu warga menjadi resah.
Dan Beberapa warga menjadi korban dugaan pencemaran nama M. Nadhir.
sedangkan Warga yang tidak merasa dan tidak tahu-menahu terkait dugaan pencemaran nama baik tersebut meluapkan kemarahannya dan Warga yang menjadi korban.
Serta Wargapun meminta kepada kepala desa Mohammad Adenan untuk menjembataninya.
Dan tujuan warga yang hadir ke kantor kepala Desa Ganggang panjang Dengan membawa beberapa Tulisan tulisan, spanduk yang bertuliskan himbauan (warga butuh kedamaian dan ketenteraman ,warga butuh kejelasan terkait beberapa pangilan lidik dari polresta dan menuju kantor desa. Warga diterima langsung Kepala Desa Ganggangpanjang Mohamad Adenan. Beberapa warga menjadi korban pelaporan Erlin Dirvani Dwi Putri (Anak M Nadhir) karena tidak beralasan.
yang merupakan dugaan pencemaran nama baik M Nadhir bermula dengan selebaran tempelan yang terpampang di dinding kantor balai Rw 1 Desa Ganggangpanjang. Dan Beberapa Warga yang Di pangil dan dimintai keterangan tidak tahu menahu siapa pelakunya juga kapan harinya ,waktunya. Namun pihak pelapor melaporkan beberapa warga yang dituduh dugaan mencemarkan nama baiknya.
Dan ucapan dari Salah satunya adalah Kusairi (43th) warga Rt 1, Rw 1 Desa Ganggangpanjang. Ia menjadi terlapor karena dugaan yang dituduh oleh M Nadhir ikut mencemarkan nama baiknya,dengan buktinya ia dipanggil dari pihak Polresta Sidoarjo untuk dimintai keterangannya dan ia tidak tahu siapa yang mencemarkan nama baik pelapor.
“Saya bingung dan tidak mengetahui siapa pelaku pencemaran nama baik Nadhir yang dimaksud. Saat itu ketika dimintai keterangan Polresta Sidoarjo saya jawab adanya,” kata Khusyairi, seperti ucapan wiyono yang pada waktu menghadiri pangilan dari polresta pada waktu itu sempat Shock dan pingsan pada saat dimintai keterangan oleh Polresta Sidoarjo.
Pada Rabu pkl 10,00 wib pagi (26/12/2018)
Begitu juga yang dialami Ahmad Jais (H Somat) (63th) warga Rt 2 Rw 1, menurutnya, dirinya tidak tahu siapa pembuat selebaran tersebut, “Saya kaget ada surat panggilan dari Polresta Sidoarjo, padahal saya tidak tahu-menahu terkait pencemaran nama baik itu. Dan surat itu, tidak saya terima langsung dari petugas kepolisian melainkan dari anggota keluarga M Nadhir, ini yang menjadi aneh,jangal sekaligus binngung, ujarnya.
Pertemuan yang diadakan di Pendopo Balai Desa itu, dihadiri Bhabinsa, Babinkamtibmas, perangkat dan warga desa. Warga menghendaki supaya desa aman, kondusif tanpa ada rasa was-was dan resah.
Sementara itu, Kepala Desa Ganggangpanjang dalam pertemuan itu menyampaikan, bahwa sebelumnya sudah ada komunikasi dengan pihak Nadhir, untuk tidak memperpanjang terkait dugaan pencemaran nama baik.
“Saya kaget, koq masih saja dilaporkan. Dan barusan Nadhir saya hubungi lewat hand phone (hp) supaya hadir dipertemuan ini, tapi dia tidak mau hadir. Menurut M Nadhir yang datang di balai desa menjadi itu adalah provokator”. Pungkasnya. (Zeey/Her)