Detikkasus.com l Labuhanbatu – Sumut
Jum’at (16/10/2020) Waow sangat terbilang kereens bangat, Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sumber Mutiara, yang berada di JL. WR. Supratman Rantauprat, Kabupaten Labuhanbatu Provinsi Sumatera, akan melakukan pemblokiran nomor rekening tabungan dan kartu ATM milik debitur. “Kelamnya kehidupan debitur dalam situasi Virus Corona, ternyata tidak menyurutkan semangat manajemen koperasi simpan pinjam, untuk melakukan rencana pemblokiran nomor rekening”.
Sekitar Pukul 10:15 Wib. Tumbur Nadeak perwakilan dari D. Panggabean selaku Pimpinan Koperasi Simpan Pinjam / SUMBER MUTIARA “Tidak mampu menjelaskan jenis Undang-Undang atau jenis Perpres, maupun pasal bentuk berapa yang dipakai untuk melegalkan, rencana pemblokiran nomor rekening maupun ATM milik debitur. Gak bisa saya konfirmasi yang abang sampaikan, karena Saya takut salah memberikan jawaban Ujar Tumbur Nadeak
Adi Satria Armadi, sangat menyayangkan sikap atau perbuatan dari manajemen Ksp Sumber Mutiara, yang telah membentuk suatu bentuk kebijakan yang kesannya berasal dari asalan, atau kesanya sukak-sukak gua dong emang gue pikirin, atau dan bahkan itu usaha adalah usahaku, peraturan yang kupakai pasti peraturankulah yang berlaku, makanya bisa begitu kejadiannya. “Koperasi itukan berbadan hukum tentunya kebijakan yang mereka lakukan harus berdasarkan hukum”.
“Kemungkinan besar Ksp Sumber Mutiara tersebut formalitasnya saja berbadan hukum, sebab. Dalam akal sehat, tidak semestinya manajemen Ksp Sumber Mutiara membuat edaran tertulis kepada debitur, jika memang tidak berkekuatan dasar hukum atau peraturan peraturan-undangan yang berlaku di NKRI”. Sudah selayaknya pihak instansi terkait bergandengan tangan, baik jenis maupun bentuk peraturan tentang perkoperasian.
“Besar kemungkinan ada Undang Undang, atau peraturan lainnya yang dikangkangi oleh manajemen Ksp Sumber Mutiara”. Beredarnya pemberitahuan pemblokiran nomor rekening tabungan dan ATM, tentunya menjadi bentuk dilema bagi debitur. “Disituasi merebaknya Virus Corona debitur itu sebenarnya tidak mau hidup susah. Apakah bapak ibu yang punya komitmen untuk mensejahterakan kehidupan rakyat, hanya bisa termenung setelah melihat kisah nyata ini”. Ujar Adi Satria Armadi (J. Sianipar)