Labuhanbatu – Sumut I Detikkasus.com -* Beberapa wali siswa SMA Negeri 1 Bilahbarat jadi tercengang setelah mengetahui kalau siswa-siswi, yang saat ini berada diruang kelas XI dan XII (2.dan.3) mendaftar ulang, atau karena disuruh oleh manajemen sekolah. Sabtu (22/7/2023)
Diketahui SMA Negeri 1 Bilahbarat berada di Dusun Binanga Tolang Desa Tanjung Medan, Kecamatan Bilahbarat Kabupaten Labuhanbatu Provinsi Sumatera Utara. “Diduga manajemen sekolah membuat informasi kepada Bapak/Ibu wali kelas XI dan XII”.
Isi pesan dari manajemen sekolah agar mengumpulkan berkas di kelas masing-masing, guna melaksanakan tugas dari ibuk kepala sekolah yaitu untuk daftar ulang, dan sebagai persyaratannya adalah sebagai berikut:
1. Formulir yang format isian pendataan dapodik yang di ambil dari formulir daftar ulang kls X.
2. Fotocopy ijazah SMP/MTS/ Pondok Pesantren.
3. Foto copy Kartu Keluarga.
4. Foto copy kartu KIP bagi yang memilik atas nama siswa yang bersangkutan untuk di daftarkan mendapat bantuan KIP.
5. Foto copy akte kelahiran yang memiliki, dan.
6. Raport.
Saat awak media mendapat kabar dari nara sumber waktu itu sempat ada keraguan siapa tau kalau kabar yang disampaikannya adalah kabar, atau sekedar isu dari bagian yang tidak sebenarnya terjadi sehingga tim bergegas menuju titik lokasi dusun binanga tolang.
Setelah tim berada dilokasi binanga tolang dan ternyata benar ada beberapa wali siswa SMA Negeri 1 Bilahbarat sudah berkumpul disalah satu tempat berkata “Selain tercengang kondisi kami sebagai wali siswa”.
Sangat terasa berat situasi untuk mendaftar ulang tersebut kemudian ada timbul pemikiran, “Kalau ternyata 1.dan.2 Tahun sudah anak kami bersekolah, tetapi tidak secara resmi dianggap oleh manajemen sekolah anak kami sekolah disitu”.
Masih menurut wali siswa yang tidak ingin nama ditulis berkata, “Selain persoalan daftar ada lagi yang ingin kami sampaikan yaitu, entah kenapa kepala sekolah tidak pernah lagi datang ke sekolah dan sudah hampir setahun ini”.
Selain itu kami jadi bingung soalnya hampir genap setahun ini tidak pernah terlaksana rapat komite sekolah, padahal melalui teman wali kelas sudah bolak-balik diajukan agar terlaksana rapat komite.
Ntah kenapa dirinya sebagai kepala sekolah seakan ada yang sangat dia khawatirkan, sehingga tidak kunjung terlaksana rapat komite walaupun sudah berulang diajukan, soalnya kutipan SPP Rp.38 Ribu Rupiah per siswa dalam sebulan itu sangat perlu dijelaskan. Tandasnya
Diruangan kantor SMA Negeri 1 Bilahbarat inisial BR Rambe mengatakan “Itu bukan untuk mendaftar ulang bang tetapi mendata ulang untuk penerima bantuan KIP, kalau mengenai ibuk kepala sekolah tidak pernah lagi masuk ke sekolah ini memang benar”.
Walaupun ibuk itu tidak pernah lagi masuk ke sekolah ini tetapi situasi belajar dan mengajar masih tetap berjalan lancar bahkan sangat dapat terkendali, segala sesuatu yang perlu dikerjakan atau ditandai tangani ibuk itu dapat terlaksana.
Seperti ini contohnya sebut BR Rambe sambil menunjukkan suatu berkas yang sudah diisi oleh kepala sekolah kepada tim awak media, “Setau saya ibuk itu pernah bercerita bahwa dirinya jadi takut datang ke sekolah ini karena sempat dihadang”. Ujar BR (J Sianipar)