PRINGSEWU| Detikkasus.com – Seorang wali murid SMK Muhammadiyah Ambarawa yang tidak bersedia disebutkan namanya mengeluhkan besarnya uang infak jariah yang dibebankan ke anaknya.
“Saya merasa keberatan apalagi sekarang sedang susah cari duit, ekonomi lagi sulit”, ucapnya.
Keluhan wali murid SMK Muhammadiyah Ambarawa terhadap besaran uang infak jariah dana pengembangan pendidikan yang sebesar Rp. 500.000 mendapat tanggapan dari pihak Ketua Komite sekolah.
“Sesuai kebijakan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah, sekolah-sekolah Muhammadiyah se-Indonesia boleh menyelenggarakan Dana Pengembangan Pendidikan/Uang Infak Jariah yang besarannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan sekolah”, ungkap Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah Ambarawa kepada awak media, Rabu (29/03/2023).
Ditambahkan, SMK Muhammadiyah Ambarawa beserta Persyarikatan dan Komite sudah menyepakati di rapat komite sebagai berikut :
1.) Bagi yang mampu silahkan berinfak jariah berkisar 500.000 lebih juga boleh.
2.) Bagi yang kurang mampu silahkan membayar sesuai kemampuannya berapapun, tidak juga tidak apa2, dan walinya menyampaikan langsung ke Kepala Sekolah ketika pengambilan Ijazah.
3.) Infak jariah ini bersifat himbauan/ ajakan berinfak jariah untuk pengembangan SMK Muhammadiyah Ambarawa sebagai wujud terima kasih atas pelayanan pembelajaran dengan biaya pendidikan yang seringan mungkin bahkan salah satu SMK yang temurah di Pringsewu. (Tim)