Wali Murid Keluhkan Sikap Arogan Oknum Guru BK SMKN Rengel.

Detikkasus.com | Indonesia – Propinsi Jatim – Kabupaten Tuban 2018.

Hartini (Wali murid) dari Sholeh siswa SMKN Rengel Tuban kelas 10 jurusan Teknik Computer Jaringan(TCJ) warga Dusun Ngempon RT.02 RW.03 Desa Jati Kecamatan Soko Kabupaten Tuban keluhkan sikap arogan oknum Guru BK SMKN Rengel (25/09) lalu saat diwawancarai awak media dirumahnya.

Awalnya Sholeh tidak berani mengaku apa penyebab sakitnya, sudah 5 hari tidak masuk sekolah karena sakit dibagian kepalanya, karena Hartini (ibu sholeh) terus mendesak, akhirnya Sholeh membeberkan apa penyebab sakit dibagian kepalanya,

Baca Juga:  Anggota Penebalan Polsek Tejakula Melaksanakan Pengamanan di Pura Ponjok Batu di Hari Raya Kuningan

“Kemarin habis ‘ditempeleng'(dipukul*red) Guru (sebut IA) Guru BK, lantaran tidak melaksanakan piket bersih-bersih halaman Sekolahan (20/09)kemarin lusa, ” tutur Sholeh.

Dari ucapan Sholeh tersebut, Hartini(ibunya Sholeh) terkejut dan menyesalkan hal ini, bahkan Hartini langsung memberi kabar ke Ayah Sholeh yang bekerja jadi penjual bakso di Surabaya. Dari kejadian ini keluarga Sholeh tidak terima langsung datang ke sekolah guna mempertanyakan kejadian tersebut. Sayang, sampai saat ini masih belum ada kejelasan.

Baca Juga:  Harga Sembako Jelang Tahun Baru 2018 di Pasar Larangan Candi Sidoarjo.

Dari keterangan yang berhasil dihimpun awak media, tidak hanya dialami Sholeh dikabarkan sebelumnya oknum guru BK (sebut* IA) ini pernah bersikap arogan terhadap Siti Nurhasanah kebetulan saudaranya Sholeh, pernah ‘disabet'(dicambuk*red) memakai ikat pinggang lantaran lupa tidak membawa sabuk(ikat pinggang), diduga kejadian ini juga dialami siswa-siswi yang lain karena melanggar peraturan, namun enggan mengatakan kepada orangtuanya.

Baca Juga:  PEDAGANG BURUNG KARIMATA SEMARANG MENGUCAPKAN SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA RAMADHAN 1439 H - 2018.

Sementara awak media yang berusaha konfirmasi ke pihak Sekolah, Pihak SMKN Rengel yang diwakili Kassubag Tata Usaha(TU) tidak berani memberi jawaban, menunggu Kepala Sekolah,

“Kami tidak berani berikan jawaban, harus nunggu Kepala Sekolah, ” ujar Kassubag TU.

Sampai berita ini ditulis, Kepala Sekolah belum bisa ditemui, bahkan IA oknum Guru BK pun seolah enggan ditemui untuk diklarifikasi terkait hal tersebut.

(Red/sumber).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *