Detikkasus.com | Sarolangun, Wakil Gubernur Jambi Fachrori Umar hadiri Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), proyek pengentasan kemiskinan berbasis zakat di Desa di Provinsi Jambi bersama Lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) United Nations Development Programme (UNDP) di Desa Lubuk Bangkar, Kecamatan Batang Asai, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, Jumat (6/4/2018).
Wakil Gubernur Jambi, Fachrori Umar juga berharap proyek ini bisa berjalan dengan lancar dan sesuai target yang telah di tetapkan.
” saya berharap bisa berjalan dengan lancar dan dapat selesai sesuai dengan target yang telah di harapkan, yakni PLTMH lubuk bangkar yang di targetnya beroperasi pada bulan agustus 2018 ini, dan PLTMH ini bermanfaat bagi masyarakat dan merawat PLTMH ini dengan sebaik mungkin. Ujar Wagub
Wagub, Fachrori Umar mengungkapkan untuk Pemprov Jambi sendiri, rasio Desa beraliran listrik sudah mencapai 93,98%. Serta ada 94 Desa yang belum teraliri listrik.
“Oleh karena itu, dalam beberapa Tahun kedepan Pemerintah melalui PLN akan terus melaksanakan pembangunan jaringan Listrik, hingga diharapkan Di Tahun 2020 seluruh Desa di Jambi dapat menikmati Listrik” Ungkap Wagub.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Sarolangun Cek Hendra menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah membantu pembangunan berupa listrik, diakui oleh Cek Hendra di seluruh Kabupaten Sarolangun baru mencapai 72% baru listrik yang masuk.
”PLTMH mampu mencapai tegangan listrik 60.000 wat dan dapat mengaliri listrik sekitar 400 rumah ” Terang Cek Hendra.
Cek Hendra berharap dengan PLTMH ini dapat dijaga perawatanya, juga dapat dikembangkan di desa-desa lainya di Provinsi Jambi khususnya Kabupaten Sarolangun.
Selain membangun Baru Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro (PLTHM) terletak di Desa Lubuk Bangkar, kecamatan Batang Asai, Kabupaten Sarolangun. Baznas juga akan melakukan revitalisasi 3 PLTHM yakni didesa ngaol, air liki dan air liki baru kecamatan tabir barat kabupaten Merangin.
Zainulbahar Noor selaku Wakil Ketua BAZNAS, menceritakan, perlu waktu sembilan jam menuju lokasi di desa terpencil yang lama merindukan listrik itu dari Kota Jambi.
“Jalur perbukitan, hutan serta perkebunan sawit dan karet ini, hanya bisa dilalui kendaraan bergardan ganda, karena sebagian jalan masih berupa tanah, aspal dan beton berlubang yang dimakan abrasi dan kerap terancam longsor saat musim hujan” Jelasnya.
Pada saat bersamaan, BAZNAS juga meluncurkan pilot project agen laku pandai untuk pembayaran zakat melalui Bank Jambi.
“Akses listrik sangat penting untuk mendukung pengentasan kemiskinan dan mengurangi kesenjangan pembangunan. Ketika listrik dapat dinikmati masyarakat di berbagai tempat dan memberi perbaikan ekonomi, pendidikan dan kesehatan, masih ada saudara-saudara kita yang belum memperoleh akses listrik, salah satunya di Provinsi Jambi. Karena itulah, BAZNAS berkomitmen membangun PLTMH sebagai bagian dari upaya mengentaskan kemiskinan di negeri ini,” Ujar Zainulbahar
Pendiri dan dirut pertama Bank Muamalat ini, menjelaskan, berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, sampai Desember 2017 menunjukkan rasio elektrifikasi Provinsi Jambi hanya sebesar 91,40 persen, yang berada di bawah standar rata-rata nasional sebesar 95,35 persen. Kesenjangan ini, tutur dia, membuat BAZNAS bertekad menyalurkan dana zakat sebesar total 350 ribu dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 4,8 miliar untuk membangun PLTMH tersebut.
Menurut Zainul, program pemberdayaan asnaf fakir-miskin berbasis listrik ini, merupakan dukungan pertama dana zakat untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia, dan bahkan di dunia.
“Ini sekaligus sebagai implementasi pencapaian SDGs. Langkah BAZNAS ini merupakan dukungan pertama dana zakat untuk SDGs di Indonesia, dan bahkan di dunia. Untuk itu, sebelum sampai ke tahap konstruksi, pembangunan telah dipersiapkan selama tujuh bulan, termasuk proses penentuan lokasi yang melibatkan seluruh pihak terkait untuk memastikan para penerima manfaat adalah warga desa tertinggal yang berhak atas zakat,“ kata Zainul.
Selain BAZNAS, lembaga-lembaga terkait juga memberikan dukungan pembiayaan, salah satunya adalah Bank Jambi yang berkomitmen menyalurkan dana corporate social responsibility (CSR) sebesar Rp 3,76 miliar.
Turut hadir Wakil Direktur UNDP Indonesia, Francine Pickup, Sekretaris Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Drs. Wawan Supriatna, M.Pd, Wakil Gubernur Jambi Dr. Fachrori Umar, Bupati Sarolangun Cek Endra, sejumlah pejabat Pemerintah Provinsi Jambi, Pemkab Sarolangun dan direksi Bank Jambi. (Humas/ ita).