Tuban l Detikkasus.com – Wakil Bupati Tuban, H. Riyadi, SH., didampingi Kapolres Tuban, AKBP Darman dan Dandim 0811/Tuban, Lektol Inf Viliala Romadhon melakukan pengecekan personil dan peralatan pada Apel Kesiapsiagaan Bencana tahun 2021 di halaman Mapolres Tuban, Senin (25/10/2021). Sebanyak 300 personil disiapkan terdiri dari Polres Tuban, Kodim 0811 Tuban, Satpol PP dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Wabup Tuban, Riyadi mengungkapkan langkah ini sebagai bentuk antisipasi dan wujud kesiapsiagaan Pemkab Tuban bersama Forkopimda Tuban dalam menghadapi potensi bencana yang kemungkinan akan ada. Mengingat Kabupaten Tuban akan memasuki musim penghujan beberapa waktu kedepan. “Tujuannya untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, seperti korban jiwa maupun kerugian materi,” ungkapnya.
Kang Riyadi sapaan Wabup Tuban menjelaskan potensi banjir memiliki kemungkinan terbesar terjadi. Utamanya di wilayah yang dialiri sungai Bengawan solo. Empat kecamatan di Kabupaten Tuban yang menjadi lintasan aliran Sungai Bengawan Solo di antaranya Kecamatan Soko, Rengel, Plumpang dan Widang memiliki potensi ancaman bencana banjir, baik yang diakibatkan intensitas curah hujan maupun luapan air kiriman dari wilayah hulu. Selain wilayah sekitar Bengawan Solo, banjir bandang juga patut diwaspadai warga di wilayah Kecamatan Merakurak, Montong, Singgahan dan Semanding.
Selain bencana banjir, Wabup Riyadi menerangkan perlu diantisipasi bencana yang tidak terduga dan tidak bisa diprediksi diantaranya puting beliung. “Ini yang menjadi atensi kita bersama, maka hari ini kita laksanakan apel siaga kesiapan bersama,” jelasnya.
Riyadi menambahkan, sinergitas antar Forkopimda, OPD dan masyarakat menjadi pondasi kuat untuk mengantisipasi berbagai potensi bencana di Kabupaten Tuban. Agar masyarakat terjamin keamanan dan keselamatannya. “Kami mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati, karena bencana tidak bisa ketahui kapan datangnya,” tuturnya.
Untuk diketahui, berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, sejak tanggal 1 Januari hingga 19 Maret 2021 telah terjadi 258 bencana banjir di wilayah Jawa timur. Dari jumlah tersebut. 11 diantaranya merupakan banjir bandang serta tiga kali banjir Rob. Juga terjadi angin kencang sebanyak 5 kejadian, angin puting beliung sebanyak 2 kejadian dan tanah longsor 1 kejadian serta gempa bumi. Bencana alam tersebut menyebabkan 6 orang meninggal dunia, 7 orang mengalami luka-luka dan merusak sedikitnya 75 rumah serta berdampak pada kehidupan 36.805 kepala keluarga. (Imam/mct)