Penulis : aditya hermawan Universitas Muhammadiyah Malang.
Detikkasus.com | Sejak awal Pandemi COVID-19, hampir seluruh kegiatan Desa Kalisongo, Kec Dau, Kab Malang, Jawa Timur diberhentikan, termasuk Usaha Kecil Menengah (UKM) Sablon Baju yang dikelola oleh anggota Karang Taruna RW 4. jelang beberapa bulan setelah pemberhentian awal, kini UKM sablon ini mati total.
Tak hanya disebabkan oleh pandemic COVID-19 yang tidak pasti, namun disebabkan juga oleh regenerasi anggota pengurus UKM yang baru sehingga masih tidak memiliki kemampuan dasar mengenai usaha tersebut.
Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan workshop dengan judul “hadapi pendemi dengan strategi pemasaran secara daring melalui Instagram & Tokopedia” yang dilaksanakan pada Jumat, 8 Januari 2020 pukul 19.30 WIB hingga pukul 21.30 WIB yang tentunya mematuhi protocol Kesehatan COVID-19 dengan penjarakan peserta serta wajib menggunakan masker.
Materi yang disampaikan melalui workshop tersebut mengenai strategi pemasaran secara online meliputi pembuatan toko di tokopedia, cara membuat judul lapak yang menarik, cara menentukan harga produk, cara membuat logo, hingga pelatihan dasar mengenai desain grafis. Selain cara pemasaran melalui tokopedia terdapat pula teknik pemasaran singkat melalui instagram dengan metode “Hashtag Marketing” yang merupakan teknik mudah penjualan melalui instagram tanpa biaya iklan.
Kedua materi pokok tersebut didasari oleh masalah utama dari teman-teman karang taruna RW 4 adalah pada teknik pemasaran, Hak cipta, Desain hingga kemampuan menguasai teknologi yang kurang mempuni.
Manfaat diadakannya pelatihan ini yaitu untuk membangun kesadaran masyarakat mengenai pentingnya melakukan perluasan pasar melalui daring di masa pandemi ini, selain itu dengan adanya Gerakan “go online” dapat diyakini bahwa jangkauan bisnis akan lebih luas, tak hanya terpaku di daerah Malang dan sekitarnya. Sehingga diharapkan melalui kegiatan ini UKM Sablon RW 4 Desa Kalisongo dapat Kembali aktif lagi dengan pembaruan sistem dan tenaga kerja.