Aceh |Detikkasus.com -Setelah kejaksaan negeri langsa melakukan pemeriksaan terhadap dugaan kasus pungutan liar (pungli) di lingkungan puskesmas kota beberapa bulan lalu belum kesimpulan proses hukumnya, kini giliran inspektorat kota ini menggereduk puskesmas yang sama pekan lalu.
Baik dari pihak kejaksaan negeri langsa, mau pun inspektorat pemeriksaan pungli masih seputaran pemotongan uang dinas luar sebesar 50 persen telah berlangsung sejak 2018 hingga kini, walau pimpinan puskesmas silih berganti.
Setelah pemeriksaan meraton hampir satu bulan lamanya pada awal 2023 yang belum tuntas, pungli tetap masih berlangsung. Hanya bedanya jumlah pemotongan kini semakin kecil, dibandingkan sebelumnya, sebut kalangan korban pungli kepada media ini rabu 30 agustus 2023.
Dalam pemeriksaan pihak inspektorat kali ini ditemui keterangan berbeda, ada yang membenarkan pemotongan perorang Rp.20.000, dr total penerimaan Rp.140.000 per orang.Namun sebagian ada yang mengatakan tidak ada pemotongan lagi.”Kami semua full menerima bersih uang jasa turun ke lapangan” ujar mereka kepada tim inspektorat.
Hasil pendalaman pihak inspektorat, ternyata terjadinya perbedaan pengakuan pemotongan antar staff, akibat ada tekanan dari Vivi Handayanii, SKM, M.KES pimpinan puskesmas ini yang menyuruh karyawannya melakukan pembohongan dalam pengakuannya.
“Ya, diduga sebelum turunnya inspketorat, semua stafnya dibriefing terlebih dahulu” ujar kalangan inspektorat ini.Begitupun, ada beberapa orang staffnya secara jujur mengakui mereka hanya menerima Rp.120.000 setiap kali dinas luar, bukan 140.000 sebagaimana pengakuan staffnya di bawah tekanan itu.
Pada sisi lain, pihak inspketorat juga telah mencium adan kliks dalam pengelolaan puskesmas ini di antaranya ada yang bersikap seperti “pimpinan bayangan” beritial R G Dip-3 yang menentukan kehendak mereka, bahkan behavior hari-harinya berlagak bagaikan pimpinan resmi puskesmas ini. Seolah-olah bisa mengatur semua yang dimainnya.Jauh hari sebelum pihak Kejaksaan turun, para staff di sini sudah sering mendengar RG bekoar-koar akan membisikkan ke instansi anti rasuah.Ternyata Benar adanya, kara mereka.
Senin 28 agustus kalangan wartawan/awak media online aceh ini, yang sedang mengantar keluarga untuk rawat jalan. Sempat mendengar selentingan ucapan bernada keras sang diutarakan kepala puskesmas ini pada sambutan pagi itu tetang issue fitnah yang merambah institusi ini.”Siapa yang jadi tukang fitnah silakan keluar saya akan teken rekomendasinya”?
Mendengar nada rada aneh ini, nyali wartawan Saya langsung bereaksi.Ada apa gerangan di balik ucapan ini dan timbul hasrat menelisik secara depth news?
Ternyata benar di tubuh puskesmas ini sedang terjadi kekisruhan dan saling curiga satu sama lainnya, apalagi persoalan ini dipicu dengan attitude dan Behavior kliks beranggotakan angka dua digid pertama yang “mengelilingi pinggang pimpinan ini.Mereka gemar berselancar ria di dunia maya pada berbagai status mereka baik di daerah ini maupun hiburan lain, restoran dan di gedung bioskop kota di Medan.Padahal itu bukan program kedinasannya.Tapi ya, begitulah mereka(kliks) gumam wanita separuh baya berpakaian terusan putih menimpalinya sambil berlaku sesama temannya.
Masih amatan sementara media ini, kegiatan resmi di institusi plat merah ini justeru tidak pernah terpublish.Begitu juga hubungan si boss ini dengan pimpinan tinggi jajaran ini di Dinkes akhir-akhir ini mulai retak.Issue yang berkembang ingin menyalip di tikungan untuk untuk merangkak ke job paling atas.Tapi PJ. Walkot Sayed Mahdum ketika itu tidak meresponnya untuk untuk proses pemutasian walau salah satu oknum anggota DPRA sudah ikut campur tangan minta jatah “mantan pacarnya itu”
Kalangan munafikun di pusat pelayanan kesehatan ini sedang berusaha mengangkat dugaan SPT Fiktif 2020 ketika Covid sedang melanda kota ini.Di mana sesungguhnya 2020 tidak ada kegiatan signifikan, namun sang pengorderan merancang dibuat laporan fiktif?Dengan mengangkat ini diharapkan bakal ada yang tunggang-langgang, agar posisi bakal lowong itu siap diisi dengan back up oknum anggota DPRA.
Masih seputar selintingan pada apel Senin, selain mengecam dan menuduh adanya tukang fitnah terhadap staff yang jujur, Si Dia juga menyatakan, “soal pertemanan(kliks.Red) Saya bisa memilih dan memilah mana yang teman, mana yang program”, tuturnya.Padahal sang koordinator kliks itu sering menghembus duluan ide dan pikiran sesuatu sebelum dieksekusi sang bossnya.Dengan demikian dalam mutasi intern saja, jelas seperti rekayasa si Dia.Dengan demikian terkesan benar peran dikoordinator yang suka berkacak pinggang itu bisa mempengaruhi desesation maker sekaligus menjadi policy bossnya.
Sisi lain, kalangan Inspektorat juga menemui kejanggalan dalam pengaturan tugas lapangan, yang semestinya tidak diserah tugaskan kepada personal pelayanan kesehatan yang menggangu laju pelayanan, melainkan harus ditugas personal non pelayanan kesehatan untuk tugas di luar (seperti penyuluhan).Tapi karena mereka anggota “geng”, tetap saja mereka dikedepankan?.
Menurut, dari pihak kepala inspektorat pemko langsa itu sendiri, kemarin 30 agustus 2023 sekitar pukul.17.38.wib tersebut. Saat di tanyai dan di konfirmasi dengannya itu, lewat selular chat whatsappnya dengan ada temuan rilisan berita yang menyangkut pihak puskesmas kecamatan langsa kota kota langsa. Dari beberapa kalangan wartawan/awak media online aceh ini, meminta tanggapan serta komentarnya. Katanya dia itu, “Assalamualaikum, maaf Karena saya masih dalam pendidikan PKN 2 , DAN MENYANGKUT PEMERIKSAAN PUSKESMAS TERSEBUT SUDAH LANGSUNG DITANGANI INSPEKTUR PEMBANTU KHUSUS, MOHON KONFIRMASI KE BELIAU SAJA, TERIMAKASIH 🙏. Irbansus pak Bustami 081375xxxx57, Sama sama, semoga sukses terus dunia akhirat 🙏.” Ucapnya ka.inspektorat tersebut, dugaan sedikit angkuh.
Menurutnya kembali, dari irbansus inspektorat pemko langsa “bustami”. Juga kalangan wartawan/awak media online aceh ini, menyampaikan rilisan berita yang akan di muat secara publik media online aceh ini. Secara langsiran lewat selular chat whatsappnya, kemarin itu juga 30 agustus 2023 sekitra pukul.17.45.wib. Dirinya pun mengomentari secara singkat, “Iya bg..kasus itu sedang kita lakukan pemeriksaan baru ditingkat kesaksian para penerima dana SPPD dalam Daerah..belum giliran kapusnya bg…Sama2 bg,” tutur balasan serta responnya kembali sekitar pukul.20.40.wib.
(Red-Team)
