Pada acara Malam Anugerah Bangga Kencana dan Penggalangan Komitmen Mitra yang digelar di Hotel Aston Cirebon, Sabtu (20/7/2024), Pemerintah Kabupaten Cirebon menerima gelar sebagai “Bapak dan Ibu Asuh Anak Stunting” dari BKKBN Jawa Barat.

Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Drs H Wahyu Mijaya SH MSi menyatakan, pihaknya sedang berupaya mengoordinasikan langkah-langkah penanganan stunting bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan internal pemerintahan.

Baca Juga:  ACARA PENYELENGGARAAN FESTIVAL BUDAYA DAN EKONOMI KREATIF DIDESA TALUN KECAMATAN TALUN KABUPATEN CIREBON

Tujuannya adalah agar semua pihak, dapat berperan sebagai bapak dan ibu asuh bagi anak-anak yang mengalami stunting.

“Dengan berbagai langkah ini, kami berharap, kasus stunting di Kabupaten Cirebon dapat semakin berkurang dan mencegah munculnya kasus stunting baru,” ujar Wahyu.

Kabupaten Cirebon, kata dia, juga telah dipilih sebagai lokasi perayaan Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2024 tingkat Provinsi Jawa Barat.

Wahyu menjelaskan, bahwa menjadi tuan rumah Harganas tidak hanya berdampak pada penanganan stunting, tetapi juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Cirebon.

Baca Juga:  Air Batang Blank Spot Warga Berharap Solusi, Simak Tanggapan Kadis Kominfo Kaur

“Menjadi tuan rumah membawa banyak hal positif bagi Kabupaten Cirebon,” tambahnya.

Ia berkomitmen untuk mengoptimalkan berbagai langkah penanganan stunting, sejalan dengan upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan di Kabupaten Cirebon.

Sementara itu dalam sambutannya, Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo mengatakan, pentingnya peran keluarga sebagai pondasi utama untuk mencapai kemajuan bangsa.

“Bapak Presiden RI selalu menyampaikan, bahwa keluarga adalah pondasi utama untuk mencapai kemajuan bangsa,” kata Hasto.

Baca Juga:  Sat-Samapta Polres Aceh Tamiang Patroli Dialogis Cegah Aksi Premanisme Dan Guantibmas

BKKBN juga tengah mengembangkan Indeks Pembangunan Keluarga, yang mengukur tiga dimensi, yakni ketentraman, kemandirian, dan kebahagiaan.

Secara nasional, hasil pengukuran tersebut menunjukkan, kalau indeks ketentraman berada di skor hampir 60, indeks kemandirian di skor 52,49, dan indeks kebahagiaan disebut tertinggi.

Untuk Provinsi Jawa Barat, indeks kebahagiaan berada di angka 70,85, sementara indeks kemandirian di angka 51, dan indeks ketentraman di angka 58.