Untuk Mendapatkan Hasil Target Laba Besar Keliatannya Siswa-siswi Dipekerjakan

Detikkasus.com l Labuhanbatu – Sumut

Selasa (22/09/2020) Untuk mendapatkan hasil target laba keuntungan yang sangat besar, keliatannya Siswa-siswi terpaksa harus dipekerjakan oleh Koma Hutagaol S.Pd Kepala Sekolah Dasar Negeri 114372. Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhanbatu Provinsi Sumatera Utara. Kisah ini baru pertama kali terjadi, padahal cukup banyak sekolah yang dapat anggaran DAK tetapi hanya sekolah ini yang mempekerjakan Siswa-siswi.

Disekolah dasar negeri 114372, ada kegiatan pembuatan ruang perpustakaan, dengan anggaran Rp 172.629000, bersumber dari APBD Labuhanbatu, DAK (Dana Alokasi Khusus), Pelaksana Swakelola, yang biasanya dipertanggung jawabkan oleh Kepala Sekolah. Tidak tertutup kemungkinan “Untuk mendapatkan laba atau keuntungan yang sangat lumayan besar, maka Siswa-siswilah yang dipekerjakan”. Dalam benak Koma Hutagaol kemungkinan sianak sangat mudah untuk dikibuli.

Adanya kisah Siswa-siswi yang dipekerjakan untuk mengangkati bahan bangunan, berupa batu bata, batu koral, dari tepi pasar dilangsir ke halaman sekolah, tempat bangunan baru yang saat ini lagi dalam proses pengerjaan. “Awak media sudah menghubungi Koma Hutagaol S.Pd melalui situs WhatsAAp, bahkan melalui telepon genggam juga sudah dihubungi, tetapi beliau tidak berkenan memberikan informasi, hingga akhirnya berita dikirim ke Redaksi”.

Yunus Laia sangat menyangkan sikap Koma Hutagaol, yang tidak bertanggung jawab dalam memberikan layanan informasi kepada awak media. “Keliatan gelar atau titel embel-embelem, karena S.Pd perlu diuji ulang kelayakannya. Jangan sampai titelnya itu dia dapat dari sablon percetakan, yang banyak ditemukan dipinggir jalan lintas sumatera”. Kalau titelnya itu murni dia dapatkan dari bangku kuliah, tentunya beliau mampu memberikan tanggapan atau layanan informasi.

Siswa-siswi yang dipekerjakan tersebut, menjadi bagian hal yang sangat miris. Kiranya Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) atau lembaga hingga instansi lainnya, agar dapat menindak lanjutinya. “Kalau bukan kita yang untuk siap selalu memperbaiki halaman kita lalu siapa lagi, apa mungkin orang lain yang akan memperbaiki kampung kita, sedangkan mereka masih sangat dibutuhkan untuk memperbaiki kampung halamannya”. Dalam logat Batak “Marsi pature hutanabe, Membagusi kampung halaman masing-masing”. Ujar Yunus (J. Sianipar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *