Detikkasus.com | Bojonegoro – Proyek pembangunan Tembok Penahan (TPT) /Parapet di Desa Piyak Kecamatan kanor Bojonegoro dari anggaran Dana Desa (DD) disinyalir pengerjaannya asal-asalan dan diduga tidak sesuai dengan RAB konstruksi bangunan, akibatnya bangunan yang usianya hanya dalam hitungan jari kini telah ambruk dan menjadi berbincangan warga masarakat setempat.
Seperti yang disampaikan warga setempat yang enggan dimediakan namanya (8/6) Bahwa Tembok Penahan Tanah (TPT) yang dikerjakan Pemerintah Desa (Pemdes) Piyak, diduga ada mark up anggaran, karena dalam pekerjaan baru dibangun dan masarakatpun belum merasakan adanya proyek pembanggunan tembok tanggul sudah ambruk sepanjang kurang lebih 30 meter.
Pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) tersebut dibangun menggunakan sumber dana dari Dana Desa (DD) 2017/2018 sebesar kurang lebih Rp. 500 juta lebih, Namun kondisi saat ini sudah ambrol.
”Ambrolnya bangunan TPT yang dibangun tersebut diduga tidak sesuai rencana anggaran biaya (RAB), dan terkesan asal jadi” jelasnya.
Kurangnya perencanaan yang matang membuat pekerjaan tersebut sudah ambrol, akibanya masyarakat resah dikarenakan bangunan tersebut satu- satunya bangunan yang bisa menjadi penghambat pada saat banjir datang.
Terpisah, Kepala Desa Piyak Abdul Azis waktu dikonfirmasi wartawan membenarkan dengan adanya TPT yang ambrol dan kades menegaskan ambrolnya TPT karna faktor cuaca.
“memang kami akui TPT tersebut ambrol, Namun bukan karena tidak sesuai RAB melainkan faktor alam” Ungkapnya. (Red*)