SEKADAU I Detikkasus.com -, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sekadau melaksanakan Monitoring dan Pemantauan Harga Bahan Pangan Pokok dan Bahan Bakar Minyak Bersubsidi di Balai Sepuak, Kecamatan Belitang Hulu Kabupaten Sekadau Kalimantan Barat, pada Selasa, (27/2/2024)
Kegiatan ini menindaklanjuti Surat Tugas Bupati Sekadau Nomor: 500.1.1/276/Ekon-A terkait Monitoring dan Pemantauan Harga Bahan Pangan Pokok dan Bahan Bakar Minyak Bersubsidi di Kabupaten Sekadau.
Monitoting menyasar toko/pasar modern dan tradisional yang ada di Balai Sepuak. Sedangkan jenis komoditi yang disurvei diantaranya beras, gula, minyak goreng, daging, telur dan gas.
TPID diwilayah Belitang Hulu dipimpin oleh Yoewono Sudarsono, S.E, Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Sekadau.
Kegiatan tersebut dalam rangka pengendalian inflasi daerah, memastikan harga tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET), distribusi yang lancar dari produsen hingga konsumen sehingga ketersedian atau stok cukup menjelang hari raya mendatang.
“Kami memastikan stok sembako lancar seperti LPG, beras, gula, minyak goreng dan bahan pokok lainnya. Kemudian melihat ketersediaan ini setidaknya bisa stabil menjelang hari raya keagamaan. Kalau terjadi kenaikan harga kita telusuri penyebabnya, siapa tau ada penyebab khusus”, ujar Yoewono Sudarsono.
Seluruh Kecamatan diwilayah Sekadau akan dilaksanakan monitoring, sebelumnya pada hari Senin (26/02/2024) telah dilaksanakan monitoring di Kecamatan Belitang. Sejauh ini sebagian besar komoditi mengalami trend kenaikan harga baik secara lokal maupun nasional.
“Dari pantauan sementara stok masih ada dan lancar, untuk harga mengalami kenaikan tapi tidak terlalu tinggi contohnya beras harga masih kompetitif dengan Sekadau Hilir, LPG masih dijual Rp. 25.000 sesuai HET kalau kita pertimbangkan dari jarak tempuh Kabupaten kesini. Secara umum harga masih terkendali”, ungkapnya.
Syabarmansah pemilik toko Bintang Mitra menyampaikan bahwa beberapa waktu terakhir memang terjadi kenaikan harga beberapa komoditi dari suplier atau distributor. Namun stok masih lancar dan tidak ada kelangkaan.
“Beras aman, seminggu sekali datang. Stok barang lain aman juga, distribusi lancar minimal 2 (dua) minggu sekali barang datang. Yang terasa naik memang harga beras. Untuk yang premium Rp. 17.500 ada juga Rp. 18.000”, sebutnya.
Adapun tujuan pemantauan ini dilakukan agar mengetahui barang kebutuhan pokok apa saja yg bergejolak dan mengetahui stok barang yg masih tercukupi sampai menjelang ramadhan, dan untuk selanjutnya dilakukan upaya stabilisasi harga barang kebutuhan pokok.
(A@ Hady)
Sumber : Kominfo Sekadau