Bojonegoro | Detikkasus.com – Menjelang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) serentak 2024, Polres Bojonegoro menggelar pertemuan silaturahmi dengan para Da’i dan Pendeta Kamtibmas di Gedung AP 1 Rawi, Polres Bojonegoro, Rabu (13/11/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat sinergi antara Polri dan tokoh agama dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Kabupaten Bojonegoro.
Kapolres Bojonegoro AKBP Mario Prahatinto, SH, SIK, M.Si yang hadir dalam acara tersebut bersama jajaran Polres Bojonegoro dan Ketua Da’i Kamtibmas Polres Bojonegoro KH. Alamul Huda Masyhur, menyampaikan pentingnya kolaborasi antara aparat kepolisian dan tokoh agama untuk menciptakan situasi yang aman dan kondusif menjelang pelaksanaan Pemilukada.
“Dukungan dari para tokoh agama, baik Da’i maupun Pendeta Kamtibmas, sangat kami harapkan dalam membantu tugas kepolisian, terutama dalam pencegahan gangguan Kamtibmas yang dapat mengganggu ketertiban masyarakat,” ujar Kapolres Mario dalam sambutannya.
AKBP Mario, menekankan bahwa kekompakan antar elemen masyarakat menjadi kunci penting dalam menjaga keamanan daerah menjelang tahapan Pemilukada, dan juga mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan dalam masyarakat.
“Kita harus bersama-sama menjaga suasana yang aman dan damai. Peran tokoh agama dalam ‘pendinginan’ suasana sangat vital untuk menghindari potensi konflik yang dapat merusak keharmonisan,” tambahnya.
Ia juga mengajak para Da’i dan Pendeta untuk terus menjaga hubungan yang baik dengan aparat keamanan demi terciptanya Bojonegoro yang aman dan kondusif. Terkait pelaksanaan Pemilukada 2024, Kapolres menegaskan bahwa Polres Bojonegoro akan tetap bersikap netral.
“Kami hanya bertugas mengamankan jalannya Pemilukada, tanpa berpihak kepada salah satu calon,” tegasnya.
Pihaknya juga mengimbau agar para tokoh agama ikut berperan mengawasi situasi dan melaporkan jika ada indikasi yang mengarah pada politisasi dalam tubuh kepolisian.
Selain itu, Kapolres Bojonegoro menyampaikan beberapa pesan penting lainnya. Pertama, ia mengajak seluruh masyarakat, termasuk tokoh agama dan pemuda, untuk berperan aktif dalam menjaga Kamtibmas. Kedua, mengingat banyaknya komunitas perguruan silat dengan pengikut yang cukup besar di Bojonegoro, ia meminta agar Da’i dan Pendeta Kamtibmas memberikan edukasi kepada mereka agar tidak terjerumus dalam fanatisme yang berlebihan dan merugikan pihak lain.
“Semua harus bertindak bijaksana dan tidak terprovokasi oleh tindakan yang dapat merusak hukum dan ketertiban,” imbuh Kapolres.
Ketiga, ia mengimbau agar seluruh elemen masyarakat tetap menjaga sinergi dengan aparat keamanan dan pemerintah untuk mencegah potensi gangguan yang dapat mengganggu jalannya Pemilukada.
Sementara itu, Ketua Da’i Kamtibmas Polres Bojonegoro, KH. Alamul Huda Masyhur, mengungkapkan bahwa kegiatan silaturahmi ini sangat penting untuk memperkuat komitmen bersama dalam menjaga keamanan dan ketertiban menjelang Pemilukada.
“Kami berkomitmen untuk mendukung Polres Bojonegoro dalam menjaga suasana aman dan kondusif, sehingga Pilkada dapat berlangsung dengan damai,” kata Gus Huda, sapaan akrabnya.
Gus Huda juga menyampaikan apresiasi kepada Polres Bojonegoro yang telah menunjukkan respons cepat dan tanggap dalam menjaga keamanan, salah satunya melalui pengamanan kegiatan pertandingan sepak bola yang digelar oleh Persibo Bojonegoro.
“Kami sangat menghargai upaya Polres Bojonegoro dalam memastikan setiap kegiatan berjalan aman, dan kami siap membantu dalam tugas-tugas pencegahan gangguan Kamtibmas,” ujarnya.
Di akhir acara, baik Kapolres Bojonegoro maupun Gus Huda sepakat untuk terus mempererat hubungan antara Polri dan tokoh agama dalam upaya menciptakan Bojonegoro yang aman dan damai.
“Sinergi antara Polres dan tokoh agama sangat penting untuk menjaga ketertiban dan keharmonisan masyarakat Bojonegoro,” tandas Kapolres, AKBP Mario.
Dengan adanya kolaborasi yang solid antara Polri, tokoh agama, dan seluruh lapisan masyarakat, diharapkan Kabupaten Bojonegoro tetap terjaga stabilitas Kamtibmasnya, serta menghindari potensi gangguan yang dapat merusak jalannya Pemilukada 2024.
(Andri)