Indonesia – Propinsi Jatim – Kabupaten Banyuwangi, Detikkasus.com – Selasa, 26/09/2017, Mengambil tema ‘Pancasila Sakti NKRI Harga Mati’, Kodim 0825 Banyuwangi menggelar acara Nonton Bareng (Nobar) film dokumenter Pengkhianatan G 30 S/PKI, Senin malam (25/9/17).
Nobar yang dipusatkan dilapangan Tenis Makodim 0825 Banyuwangi itu dimulai sejak pukul 19.00 WIB tersebut berlangsung dengan khidmad. Selain unsur TNI dari Kodim 0825 dan Lanal Banyuwangi, tampak ikut Nobar juga kalangan mahasiswa, pelajar, tokoh agama (Toga) dan masyarakat setempat. Mereka terlihat antusias mengikuti jalannya pemutaran film Penghianatan G 30 S/PKI yang telah menculik, menyiksa dan membunuh 7 Jenderal Angkatan Darat (TNI AD).
Sebelum pemutaran film dimulai, audiens yang sudah berkumpul diajak menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya serta doa bersama dipimpin Serma H. Suparman, anggota Kodim 0825 Banyuwangi. Doa bersama tersebut dikhususkan kepada para Pahlawan Revolusi serta NKRI agar dijauhkan dari segala bentuk ancaman baik dari dalam maupun dari luar.
Komandan Kodim (Dandim) 0825 Banyuwangi, Letkol. Inf. Roby Bulan dalam sambutannya mengatakan, pemutaran film dokumenter Pengkhianatan G 30 S/PKI merupakan perintah langsung dari Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantiyo. Namun selain itu, pemutaran film tersebut bertujuan untuk mengenang kembali sejarah bangsa.
“Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, pada malam hari ini kita semua bisa berkumpul dalam rangka nonton bareng film dokumenter G 30 S/PKI. Tak lupa ucapan terimakasih kita haturkan kepada Pelda (Pur) KKO Evert Julius Ven Candow, sebagai pelaku sejarah tim evakuasi para korban 7 jenderal di Lubang Buaya, dan para tokoh sejarah, tokoh agama, tokoh masyarakat serta adik-adik mahasiswa yang hadir dalam acara nonton bareng film dokumenter ini,” ujar Dandim kelahiran Aceh ini.
Dikatakan Roby Bulan, kegiatan Nobar film dokumenter ini beberapa saat pernah hilang dan sempat tidak tayang. Namun jebolan Akabri tahun 1997 ini merasa bersyukur karena saat ini sudah bisa ditayangkan kembali untuk mengingat sejarah kelam yang pernah terjadi di negara Indonesia tercinta.
“Mari bersama-sama menjaga dan mencintai negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila sebagai satu-satunya ideologi untuk menjadi pedoman hidup kita di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Jangan ada lagi kita beri kesempatan paham komunisme untuk berkembang kembali di negara kita selain negara pancasila,” pungkasnya. (Teddy).