PONOROGO I detikkasus.com – Terlapor dugaan video doktrin ujaran kebencian ke petahana Ponorogo tak penuhi panggilan Bawaslu, sebelumnya beberapa pekan lalu, beredar video viral di Media Sosial (Medsos) dugaan doktrin ujaran kebencian untuk salahkan petahana Ponorogo, Jum’at (13/11/2020).
Dengan adanya video tersebut sempat viral di medsos Facebook dan group-group Whatsapp. Hingga akhirnya warga melaporkannya ke Bawaslu Ponorogo. Lalu hari ini, Jumat (13/11/2020), terlapor dalam video dugaan doktrin ujaran kebencian tersebut seharusnya memenuhi panggilan Bawaslu. Namun terlapor tidak datang memenuhi panggilan Bawaslu Ponorogo dengan alasan tak jelas.
“Jadwalnya hari ini TM memenuhi panggilan kita. Tetapi sampai petang ini Ia tidak datang,” ucap Marji Nurcahyo, Kordiv Penanganan Pelanggaran Bawaslu kepada wartawan.
Karena yang bersangkutan tidak datang, terang Marji Nurcahyo, pihak Bawaslu setempat akan menjadwalkan ulang pemanggilan kepada saudara TM. “Kehadirannya penting untuk didengar klarifikasinya soal vidio tersebut. Karena adanya laporan dari masyarakat kepada pihaknya, pemanggilan ke – 2 segera kita buatkan,” tegasnya.
Sebelumnya, warga Ponorogo lapor Bawaslu. Laporan itu terkait dugaan adanya kampanye hitam yang dilakukan oleh salah satu politisi partai pendukung. “Sebelumnya ada video viral di Medsos berisi dugaan hasutan dan dugaan adu domba. Ini diduga merugikan salah satu Paslon pada pilkada Ponorogo yepatnya pada 9 Desember 2020 mendatang, “Tandasnya. (Fadhil/Anang Sastro).