Tinjau SDN 02 Sambas,Pj.Gubernur Harisson Kembali Ajak Peduli Kebersihan Lingkungan Untuk Cegah DBD

SAMBAS I Detikkasus.com -, Melanjutkan Kunjungan Kerjanya di Kabupaten Sambas, Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) dr. Harisson, M.Kes., mengunjungi Sekolah Dasar (SD) Negeri 02 Dalam Kaum, Kec.Sambas, Kabupaten Sambas Kalbar, Selasa (21/11/2023). Tujuan peninjauan tersebut selain melihat secara langsung fasilitas pendidikan di Kabupaten yang terkenal akan kain songket khasnya ini, juga untuk mengingatkan ke sekolah – sekolah akan pentingnya kebersihan lingkungan sekolah untuk mencegah penularan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang marak saat ini.
“Kepala Sekolah harus menggencarkan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara terstruktur, sistematis, dan masif”, tegas Harisson.

Baca Juga:  DPC Adepsi Kabupaten Pringsewu Menyayangkan Atas Sikap Kepala Pekon Arogan

Hal ini ditengarai karena sepemantauannya masih ditemukan wadah yang menampung air, dan menjadi tempat nyamuk mudah untuk berkembang biak.

“Kalau ada ember atau ada bekas cat di belakang sekolah itu harus diperhatikan dan tumpahkan kalau ada air yang tergenang, sehingga nanti tidak ada jentik jentik nyamuk di sekolah”, ucapnya.

Hal ini mengingat siklus nyamuk demam berdarah yang menggigit pada jam 8 sampai jam 10 dan sore hari. Dimana pada jam – jam tersebut anak – anak berada di sekolah.

Baca Juga:  Polantas Berikan Imbauan Dan Bagikan Brosur Keselamatan Kepada Supir Angkutan Umun, Ini Tujuannya

“Harus benar-benar memperhatikan betul kebersihan sekolah, kepala Sekolah harus benar benar peduli terhadap tempat tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk bisa bersarang dan berkembang biak”, tegasnya

Terkait penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB), Pemprov Kalbar akan menetapkan status KLB karena di beberapa wilayah di Kalimantan Barat sudah ada korban jiwa akibat demam berdarah ini.

Baca Juga:  Kapolri : Di Minta Tindak Tegas Kapolres Sabang, Dugaan Intervensi Susunan Redaksi Media Online Nasional.

“Kasus DBD terus meningkat dan tingkat kematiannya 1% lebih, diantara 100 anak yang terkena DBD ada satu yang meninggal. Seperti di Sanggau sudah KLB (Kejadian Luar Biasa), dan di Pontianak, Kubu Raya juga meningkat, kalau nanti salah satu kabupaten/kota menetapkan KLB, atau sudah dua (daerah) KLB, maka provinsi akan menetapkan KLB. Kami harapkan (Kalbar) tidak KLB dengan cara mengendalikan penyebaran nyamuk DBD ini”, imbuhnya.

(Hadysa Prana)

Sumber : Adpim Prov Kalbar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *