Detikkasus.com | Polda Jatim – Polres
Bojonegoro – Potensi wisata edukasi salak wedi, yang mana merupakan tumbuhan asli Kabupaten Bojonegoro yang saat ini sedang digalakkan oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro sebagai salah satu destinasi wisata edukasi yang ada di Bojonegoro membuat Polres Bojonegoro menggelar Forum Grup Diskusi (FGD) bersama Dinas Pariwisata kepada warga Desa Wedi Kecamatan Kapas pada hari Jum’at (12/04/2019) siang tadi di Agro Wisata Salak Desa Wedi Kecamatan Kapas.
Tujuan dilaksanakannya Forum Grup Diskusi (FGD) Polres Bojonegoro bersama warga Desa Wedi Kecamatan Kapas adalah untuk meningkatkan peran serta masyrakat dalam rangka pemberdayaan edukasi wisata salak di Agro Wisata Salak di Desa Wedi Kecamatan Kapas. Selain itu, dengan diselenggarakan kegiatan ini juga untuk menciptakan situasi yang aman dan Kondusif di sekitar Agro Wisata Edukasi Salak serta mengajak kepada warga sekitar Agro Wisata Edukasi Salak untuk Bersinergi dengan Pemerintahan Daerah guna melestarikan lingkungan hidup serta memajukan program Pemerintah di Bidang Pariwisata.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kapolres Bojonegoro AKBP Ary Fadli, SIK., MH., M.Si, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro, Kapolsek Kapas, KBO Binmas Polres Bojonegoro, Kepala Desa beserta perangkat Desa Wedi, Ketua RW dan RT Se- Desa Wedi serta Pewakilan Masyarakat di sekitar Wisata Edukasi salak Desa Wedi.
Kapolres Bojonegoro dalam sambutannya membuka acara mengatakan bahwa tugas Polri adalah masalah mencipkan Harkamtibmas yang tetap kondusif, yang mana nanti bila ada suatu permaslah pasti larinya ke Polisi, melalui Program pemerintah yaitu Nawa Cita Presiden, dimana negara harus hadir di tengah masyarakat oleh karena itu Polri juga Hadir di Agro Wisata edukasi salak ini untuk memberikan rasa aman dan nyaman.
“Dengan hadirnya kami sebagai penjaga keamanan, kami ingin masyarakat bisa juga bersama kami menjaga keamanan”, ajak Kapolres.
Kapolres juga menekankan bahwa agar narasumber nantinya saat memberikan bimbingan serta ilmu kepada masyarakat bagaimana cara pengelolaan Agro Wisata edukasi Salak ini dan memberikan pendampingan secara berkala sehingga Wisata ini menjadi Destinasi Wisatawan dari Bojonegoro maupun luar Bojonegoro.
“Jalin sinergitas antara warga, Pemdes dan Pemda, sehingga agro wisata ini bisa berkembang secara pesat nantinya”, imbuh Kapolres.
Mengenai situasi di Bojonegoro, Kapolres mengakatakan bahwa situasi di Bojonegoro cukup Kondusif jelang Pemilu 2019, sehingga warga tidak usah risau dengan beredarnya berita – berita di media sosial yang belum tentu benar kebenarannya.
Agar masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan adanya berita-berita yang beredar, Kapolres mengajak untuk terlebih dahulu mencari kebenaran berita yang tersebar tersebut dengan cara tabayun terlebih dahulu.
“Cek dan ricek terlebih dahulu berita yang tersebar, agar kita tidak mudah terprovokasi”, pesan Kapolres.
Terhadap pelaksanaan Pemilu 2019 agar berjalan dengan aman, damai serta kondusif, Kapolres menegaskan bahwa TNI – Polri siap menjamin dan menjaga keamanan Pemilu 2019, oleh karena itu Kapolres mengajak agar seluruh warga yang memiliki hak pilihnya agar menggunakan hak pilihnya dengan cara ikut mencoblos pada Pemilu tanggal 17 April 2019 yang di mulai pukul 07.00 hingga 13.00 WIB.
Kapolres juga mengatakan bahwa Pemilu 2019 kali ini berbeda dengan Pemilu sebelum -sebelumnya, dimana durasi waktunya lebih lama karena satu orang pemilih harus mencoblos 5 kartu sekaligus, oleh karena Kapolres mengajak kepada warga agar mengusahakan datang tepat waktu.
“Sekali lagi, TNI- Polri siap menjamin keamanan setiap warga, oleh karena itu jangan takut bila ada intimidasi. laporkan saja bila itu terjadi”, tegas Kapolres.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro Amir Syahid, S.sos M.Si dalam sambutan serta pemberian materi mengatakan uapan terima kasih kepada Kapolres karena sudah sudi memperhatikan obyek agro wisata edukasi Salak.
Dalam dinas Kebudayaan dan Pariwisata ada namanya Sapta pesona dan yang mana dalam point pertama adalah Keamanan merupakan modal awal yang bagus. Dengan adanya forum ini nantinya juga bisa berkesinambungan untuk mencari solusi -solusi terhadal kendala dan masalah kedepan nantinya.
“Semoga dalam giat ini ada kesepakatan-kesepakatan, sehingga kegiatan ini tidak berhenti samapai di sini saja”, ucap Kadisbudpar
Sinergitas Pemdes dan warga sangat di butuhkan dalam menyamakan visi maupun tujuan yaitu agar agro wisata edukasi salak ini menjadi Ikon Bojonegoro dan menjadi tujuan destinasi wisata.
“Masalah yang paling utama yaitu siapkan dulu SDM, sehingga bisa mengelola modal yang ada tersebut secara efektif”, ucap Kadisbudpar.
Dalam menghadapi masalah, menyatukan visi misi yang pas sangat penting, sehingga bisa satu persepsi untuk memajukan bersama – sama.
Ada 3 hal yang harus di perhatikan dalam pengembangan wisata yang biasa di sebut 3 A yaitu yang pertama Akses, dimana harus di perhatikan jalanya bagaimana bagus tidak, macet tidak, yang kedua Aminitas, dimana kesedianya fasilitas umum baik MCK maupun Musolla. Dan yang ketiga yaitu Atraksi, haru membuat atraksi yang menarik semisal cara pengawinan buah salak.
“Dinas siap memfasilitasi dan membantu pengembangan agro wisata edukasi salak ini, sehingga menjadi destinasi di Bojonegoro selain kebun blimbing”, ungkap Kadisbudpar.
Yazid, salah satu warga dan peserta Forum mengatakan sebagai salah satu wakil warga menyampaikan ucapakan terima kasih banyak kepada pihak yang telah menyelenggarakan kegiatan ini, bahwa agenda warga gang salak ingin meningkatkan perekonomian desa dengan pengelolaan salak yang benar agar menjadi salah satu pendongkrak perekonomian, namun kendalanya pada saat panen melimpah harga sangat murah sekali.
“Kami sebagai warga Desa wedi ingin menjadikan salak sebagai primadona lagi seperti sekitar tahun 80an”, ucap Yazid.