Aceh |Detikkasus.com -Pada hari senin 29/01/2024 sekitar pukul.01.00.wib, anggota opsnal sat-reskrim polres aceh timur polda aceh. Berhasil mengungkap pelaku tindak pidana jarimah maisir (chip di aplikasi higgs domino island), pelaku berinisial “JU” (35). Warga desa blang pauh sa kecamatan julok, dan “MU” (19) warga desa matang beuheun kecamatan nurussalam.
Kapolres aceh timur, AKBP Nova Suryandaru. S,I.K, melalui kasat reskrim. Iptu Muhammad Rizal, S.E,S.H,M.H, menyebutkan. Pengungkapan tersebut merupakan tindak lanjut dari curhat masyarakat kepada kapolres aceh timur, tentang maraknya judi online di wilayah indra nakmur dan julok.
“Langkah-langkah yang kami lakukan, dengan melaksanakan patroli. Lada dua wilayah tersebut, (indra makmur dan julok) dan saat anggota kami. Sedang patroli diperoleh informasi dari masyarakat, bahwa di desa blang pauh dua. Sering terjadi tindak pidana jarimah maisir (transaksi penjualan chip domino), yang sangat meresahkan warga”. Ungkap, kasat reskrim.
Lebih lanjut, kasat reskrim menyebutkan. Dari informasi. Tadi dilakukan penyelidikan, pada sebuah warung ponsel depan bank aceh di desa blang pauh dua.
“Hasil penyelidikan anggota, mengamankan “JU” selaku agen penjual chip domino highland dengan ID 121431 dan username FADLI ADAM. Saat bersamaan tim juga berhasil mengamankan “MU”, yang mana iya selaku pembeli chip”. Sebut, kasat reskrim.
Selain mengamankan dua pelaku, petugas juga mengamankan sejumlah barang-bukti diantaranya. 1, (satu) unit handphone android milik “JU”. 1, (satu) unit handphone android milik “MU”. 1, (satu) buah akun chip domino highland dengan ID 121431 dengan Username FADLI ADAM.
Yang memiliki sisa chip di akun sebesar 720.6 M milik “JU”, uang tunai sebesar Rp.765.000,- (tujuh ratus enam puluh lima ribu rupiah) milik “JU” dan uang tunai sebesar Rp.35.000,- (tiga puluh lima ribu rupiah) milik “MU”.
Saat ini kedua pelaku tindak pidana jarimah naisir tersebut telah diamankan dan dibawa ke polres aceh timur, untuk penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut.
“Atas perbutannya kedua pelaku dipersangkakan pasal 20 dan/atau pasal 18 Qanun aceh nomor 6 tahun 2014, tentang hukum jinayat dengan ancaman uqubat ta’zir paling banyak 12 kali cambuk atau denda paling banyak 120 gram emas murni atau penjara 12 bulan.” Terang, kasat reskrim mengakhirinya.
(Jihandak Belang/Chairani/Bid.Humas Polda Aceh)