Jakarta, detikkasus.com – Jumat (03/11/2017). Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror kembali berhasil mengamankan empat orang terduga terlibat dalam kasus penembakan anggota polisi di Kota Bima pada 11 September 2017 dengan inisial RJ, AM, AB dan SR. “Pada Rabu (1/11/2017) kemarin dilakukan penangkapan terhadap RJ, AM, AB dan SR,” jelas Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Martinus Sitompul Mabes Polri, Jakarta, Kamis (2/11/2017). Penangkapan keempat orang tersebut dilakukan menyusul penangkapan tujuh pelaku lainnya dimana dua diantaranya tewas. Dalam aksi penembakan polisi di Bima, RJ terlibat sebagai pengantar logistik, sedangkan AM membeli senjata api bersama MIT.
Sementara itu AB yang mengetahui dan memotivasi rekan-rekannya yang lain sebelum terjadi peristiwa penembakan terhadap Bripka Abdul Ghofur, membantu mendanai aksi teror tersebut serta membantu melarikan para pelaku penembakan.
Sementara itu SR merupakan pembuat senjata api asal Dompu, Nusa Tenggara Barat. Sebelum dua orang AM alias Dance dan YM yang merupakan anggota kelompok jaringan teror di Bima tewas saat terlibat kontak senjata dengan tim Densus 88.
Selanjutnya Densus 88 berhasil menangkap lima pelaku lainnya yaitu MIT, AH, JA, YBT dan AR. Diketahui dari hasil penyidikan diketahui bahwa MIT merupakan pelaku penmebak Bripka Zainal, sementara AH dan JA memrikan bantuan logistik kepada para pelaku yang melarikan diri. Sedangkan YBT dan AR diketahui ikut dalam pelatihan fisik yang dilakukan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Bima .
Mereka diduga kuat berkaitan dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan mendiang Santoso alias Abu Wardah di Poso, Sulawesi Tengah. Demikian belum diketahui apakah para pelaku pernah ke Poso atau tidak. Selanjutnya kesembilan pelaku dibawa ke Jakarta untuk diperiksa secara intensif. (PRIYA).