Detikkasus.com | Pada dasarnya, Manusia diciptakan Allah untuk beribadah kepada-Nya. Hal ini sesuai dengan QS. Adz Dzariyat: 56 yang berbunyi, “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”.
Ibadah dalam arti luas adalah pengabdian, penyerahan diri, dan ketundukan kepada Allah SWT dalam segala aspek kehidupan. Dengan beribadah, manusia akan terhindar dari azab Allah dan mencapai derajat yang tinggi.
Selain beribadah, Allah juga menciptakan manusia untuk menjadi khalifah di muka bumi. Dalam menjalankan peran ini, manusia diberi beban yang cukup berat, yaitu berupa al-amanah atau beban takhlif.
“Tujuan Penciptaan Manusia dan Nilai Edukasinya” karya Inong Satriadi, ada beberapa ayat di dalam Al-Qur’an yang menjelaskan maksud dari Allah SWT menciptakan manusia. Apa saja itu?
Allah SWT menciptakan manusia untuk beribadah kepada-Nya. Ini adalah alasan yang paling utama yang perlu kita pahami.
Penjelasan tersebut dapat ditemukan dalam surat Az-Zariyat ayat 56, Allah SWT berfirman: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.
Kemudian dalam surat Al-Baqarah ayat 21 juga dijelaskan demikian. Manusia diminta untuk beribadah kepada-Nya agar menjadi makhluk yang betakwa.
Artinya: Wahai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa.
“Manusia tempatnya salah dan lupa” atau al-insânu mahallu al-khatha’ wa al-nisyaan menunjukkan bahwa manusia tidak luput dari kesalahan dan dosa.
Beberapa hal yang perlu diketahui tentang manusia dan kesalahan:
Manusia adalah makhluk yang tidak sempurna, dan kesempurnaan hanya milik Allah SWT dan Rasul-Nya.
Tidak ada manusia yang tidak pernah melakukan kesalahan, sekecil apapun itu.
Sebaik-baik manusia adalah yang mau dan berani bertaubat.
Allah SWT selalu memberikan jalan kepada hamba-Nya untuk menghapus dosa-dosa, salah satunya dengan bersedekah.
Manusia harus menyadari kesalahannya dan mengaku salah.
Manusia harus bertaubat dan tidak berputus asa dari rahmat Allah.
Manusia harus senantiasa menjadi orang yang menyadari kesalahannya.
Manusia diberi kekuatan akal dan hati, tetapi juga diberi hawa nafsu yang mendorong untuk melakukan dosa.
Namun tidak sedikit manusia yang meninggal dunia, meninggalkan alam Zona Innalillahi ke Alam Wa Innalillahi Rojiun yakni ke alam yang kekal negeri Akhirat, sebelum melakukan Taubat nasuha.
Tobat Nasuha adalah taubat yang dilakukan dengan penuh keikhlasan, kejujuran, dan ketulusan, serta dengan niat hanya untuk Allah SWT.
Taubat nasuha juga berarti menyesali dosa dan tidak akan mengulangi perbuatan yang sama.
Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam taubat nasuha, yaitu:
Menyesali dosa dengan hati, Beristighfar dengan lisan, Menjauhi dosa, Memiliki ketenangan dan keyakinan bahwa tidak akan mengulangi dosa lagi.
Melakukan muhasabah atau introspeksi diri
Mengikuti petunjuk Rasulullah SAW, seperti mengerjakan sunah dan menjauhi larangan Allah SWT.
Mendirikan salat taubat, padahal dosa-dosa yang menyangkut hak Allah dan hak manusia selama hidup di dunia sangat besar. Subhanallah, semoga kita tergolong orang orang yang dimuliakan oleh Allah SWT.
Demikian yang dapat kami rangkum semoga bermanfaat.
Sumber : Ayat ayat suci Alquran
Dirangkum / Penulis : Raja Muhammad Hafidz (ilyas)