The Magic Of Creative Thinking

Jumat, 31 Mei 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penulis : Nurdiyah Mufidatul Alimah, Universitas Muhammadiyah Malang
Asal : Desa Tanjungsari, Kec. Karangrejo, Kab. Tulungagung

Detikkasus.com | Semua orang pasti tidak awam lagi dengan kata “berpikir”, namun tidak semua orang tahu apa sebenarnya “berpikir” itu. Dalam dunia usaha yang begitu cepat dan terus menerus berubah dewasa ini, sangat membutuhkan keahlian untuk berpikir agar dapat mengambil keputusan secara tepat dan lebih penting efektif. Untuk dapat sukses, harus tahu mengapa memikirkan cara untuk melakukan sesuatu dan bagaimana menggunakan kecakapan berpikir alamiah yang dimiliki untuk mendapatkan hasil yang paling baik.
Jika terus berpikir dengan cara lama, akan sampai pada kesimpulan yang sama dan ketinggalan kereta. Kereta harus berjalan sesuai dengan jalurnya, kereta tidak dapat mengikuti rute yang tidak direncanakan. Demikian pula jika selalu berpikir pada jalur yang sama, mungkin selalu sampai pada tempat yang sama. Namun, jika menggunakan sebuah helikopter, tidak akan dibatasi oleh “jalur”.
Berpikir merupakan suatu penggunaan otak secara sadar untuk mencari sebab, mempertimbangkan, berdebat, memperkirakan, dan merefleksikan suatu subyek. Otak vs Pemikiran, otak memberikan dua rangkaian pesan bagi kita: satu untuk berpikir dan satu untuk emosi. Mata, telinga, hidung, indera pengecap, dan indera perasa menghasilkan rasa sakit dan senang yang cenderung menguasai tindakan kita. Menangani Pertentangan Mental, dengan menangani pertentangan antara pemikiran logis dan emosi, kita mendapatkan wawasan baru mengenai bagaimana berpikir dengan cara yang berbeda. Sebagian besar hal yang kita pelajari datang dari orang yang memiliki pengaruh atas diri kita seperti orang tua, guru, pembimbing, atau teman. Proses belajar itu telah menghasilkan penyaring yang mungkin menganggu informasi yang kita terima.
Dalam “kotak pemikiran” terdapat empat substansi yang harus diselaraskan dengan kehidupan pribadi dimana mengindetifikasi antara paradigma, kerangka, dan jangkar yang mempengaruhi kehidupan pribadi. Karier, mengindetifikasi antara paradigma, kerangka, dan jangkar yang mempengaruhi karier di tempat kerja. Pemecahan masalah, mengindentifikasi antara paradigma kerangka, dan jangkar yang mempengaruhi bagaimana dapat menyelesaikan masalah. Pertumbuhan, mengindetifikasi antara paradigma, kerangka, jangkar yang mempengaruhi perkembangan karier dan pribadi sendiri.
Saat dipaksa untuk mengambil keputusan, orang mengambil rute mental yang berbeda untuk dapat sampai pada keputusan tersebut. Seperti para petualang yang mungkin kita kenal, beberapa dari mereka mengambil rute yang langsung ke tempat tujuan. Yang lainnya memikirkan semua kemungkinan rute yang dapat diambil, memilih yang terbaik, dan kemudian pergi. Ada juga yang mengambil rute karena keindahannya dan bahkan menikmati perjalanannya. Beberapa orang bahkan langsung melompat ke dalam mobil dan segera pergi karena hanya sekedar memikirkan arah dan tujuannya.
Pemikir adaptif biasanya amat hebat di dalam paradigma yang amat jelas, yang berarti bahwa mereka mengikuti aturan sistem yang telah terbentuk. Pemikir adaptif biasanya hanya dapat puas pada saat tujuan tercapai, dan mereka lebih suka menyelesaikan satu tugas sebelum melanjutkan tugas yang lainnya. Mereka dapat terkunci ke dalam suatu patokan yang mencegah mereka untuk melakukan perubahan dengan cepat. Dengan terkunci, stabilitas lebih terjamin pada saat terjadinya perubahan. Meskipun biasanya bekerja di dalam sistem, pemikir inovatif juga keluar dari sistem untuk mencari jawaban. Mereka mungkin mencoba untuk mengubah aturan atau menyusun kembali sistem. Pemikir inovatif biasanya terus bergerak dan nampak tidak terorganisir. Mereka sering kali mendapatkan kesenangan yang luar biasa saat bekerja melalui proses dan mungkin akan kecewa saat tujuannya tercapai. Peribahasa “banyak baja di dalam api” mungkin pertama kali digunakan untuk menggambarkan para pemikir inovatif.
Perlunya keseimbangan model berpikir, agar sukses harus mampu secara efektif menggunakan alat dan teknik pemikiran inovatif dan adaptif. Jika kita seorang pemikir adaptif, teknik prmikir inovatif akan mengeluarkan kita dari kebiasaan melakukan sesuatu dengan cara yang sama. Sebaliknya, jika kita seorang pemikir inovatif teknik pemikiran adaptif akan membantu kita agar terorganisir dan lebih berorientasi pada tujuan. Bergantung pada situasi dan hasil yang diinginkan., kita akan mendapati bahwa alat dan teknik dari setiap model berpikir itu akan berguna bagi kita.
Contohnya, saat kita mencari cara baru untuk mengembangkan suatu daftar prospek, alat berpikir inovatif akan berguna karena kita akan dapat memikirkan banyak cara untuk menemukan prospek daripada sekedar menata ulang seperti model pemikiran adaptif. Demikian pula, saat memilih seseorang untuk dipromosikan, kita akan mendapati bahwa alat pemikiran adaptif lebih berguna karena kita akan fokus pada hasil akhir, bukan hanya untuk menemukan orang yang akan dipromosikan.
Kelompok seperti: tim, komite, dan satuan tugas dapat mengambil kegunaan dari campuran orang-orang yang memiliki model pemikiran berbeda. Seorang pemimpin yang efektif akan memilih orang yang memiliki pemikiran inovatif dan adaptif saat membentuk suatu tim. Pemikir adaptif akan menjaga pemikir inovatif tetap berada dalam realitas paradigma, sementara pemikir inovatif membantu pemikir adaptif melihat di luar langkah-langkah rencana individu seseorang. Pemikir adaptif akan menjaga pemikir inovatif tetap berorientasi pada tujuan dan memastikan proyek tersebut terselesaikan. Dengan kata lain, kedua model beripikir itu saling melengkapi.
Dalam situasi pemecahan masalah, pencarian kesempatan, dan pengambilan keputusan biasanya dimulai saat suatu krisis sedang dalam tahap awal, suatu solusi dibutuhkan dengan cepat. Orang bereaksi terhadap situasi dan mencoba untuk memperbaikinya. Jika keterampilan berpikir yang sama digunakan seperti yang selama ini selalu digunakan, ada kemungkinan besar bahwa solusinya akan sama dengan yang pernah kita peroleh pada masa lalu. Saat berada di bawah tekanan, orang cenderung untuk beroperasi dengan cara yang selama ini dilakukan. Strategi lama sering kali memberikan hasil yang baru dan teknik serta alat yang ketinggalan mungkin sulit untuk mengikuti iklim bisnis saat ini.
Mencari kesempatan menggunakan keterampilan berpikir yang sama seperti pemacahan masalah, hanya saja waktu yang digunakan bukan merupakan suatu faktor tertentu. Pencarian kesempatan merupakan tempat terbaik untuk mencoba suatu strategi berpikir baru, teknik, dan peralatannya karena biasanya hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada tekanan untuk mencari solusi yang secepatnya. Ketika kita menghadapi suatu tantangan, kita mendapatkan hasil yang terbaik saat kita mengetahui keterampilan berpikir yang dibutuhkan. Sebagaimana digambarkan berikut ini, keterampilan berpikir yang berkaitan dengan pengambilan keputusan disajikan dalam setiap tantangan yang kita hadapi, baik itu dalam bentuk pemecahan masalah atau pencarian kesempatan. Keputusan biasanya dibuat berdasarkan kata ya, tidak, atau ada keputusan. Oleh karenanya, saat kita membuat suatu keputusan kita menilai kebenaran keputusan itu berdasarkan kemampuannya untuk menyelesaikan masalah: Dapatkah masalah diselesaikan? Ya? Tidak? Jika kita tidak mempunyai informasi yang cukup, kita dapat memilih: tidak ada keputusan.

Baca Juga:  Belanja Online Menjadi Pilihan Dimasa Pandemi (Covid- 19)

Berita Terkait

Kunjungan Kapal Selam B-588 Ufa, TNI AL: Ingat Sejarah Pembangunan Armada Laut RI 
Polsek Banda Sakti, Gelar Patroli Ciptakan Keamanan Dan Antisipasi Guan-Tib-Mas
Dugaan Satu Unit Mobil Avanza Warna Hitam, Sulapkan Minyak Jenis Pertalite Saat Pengisian BBM Di Galon SPBU Alur Dua Timbang Langsa.
Terkait Diduga Proyek Pekerjaan Pengerasan Badan Jalan Kampong Desa Kaloy Pulau 3, Menuju Pantai Rekreasi
Polda Aceh, Dukung Peningkatan Pengelolaan Taman Nasional Gunung Leuser.
PJU Polda Aceh, Hadiri Forum Belajar Bersama Secara Virtual, Dalam Rangka Rekrutmen Bakom-Sus Polri
Polda Metro Jaya, Berhasil Gagalkan Peredaran 207 Kg Sabu Dan 90.000 Butir Ekstasi Jaringan Internasional
Proyek Tembok Penahan Tanah TPT Di Kampung Cayur RT 04/01 Desa Rancailat Diduga Jadi Ajang Korupsi Dan Abaikan UU KIP
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 7 November 2024 - 07:01 WIB

Kunjungan Kapal Selam B-588 Ufa, TNI AL: Ingat Sejarah Pembangunan Armada Laut RI 

Kamis, 7 November 2024 - 07:00 WIB

Polsek Banda Sakti, Gelar Patroli Ciptakan Keamanan Dan Antisipasi Guan-Tib-Mas

Kamis, 7 November 2024 - 07:00 WIB

Dugaan Satu Unit Mobil Avanza Warna Hitam, Sulapkan Minyak Jenis Pertalite Saat Pengisian BBM Di Galon SPBU Alur Dua Timbang Langsa.

Kamis, 7 November 2024 - 06:58 WIB

Polda Aceh, Dukung Peningkatan Pengelolaan Taman Nasional Gunung Leuser.

Kamis, 7 November 2024 - 06:57 WIB

PJU Polda Aceh, Hadiri Forum Belajar Bersama Secara Virtual, Dalam Rangka Rekrutmen Bakom-Sus Polri

Berita Terbaru

Politik dan pemerintahan

Belasan Pengurus DPC Demokrat Tanjab Barat Mengundurkan Diri

Kamis, 7 Nov 2024 - 12:57 WIB