Terpilih Aklamasi Putri Ma’ruf Amin, Siti Nur Azizah Jadi Ketua Umum Perempuan Demokrat Indonesia

Detikkasus.Com|JATENG & DIY

JAKARTA-Siti Nur Azizah terpilih dalam Kongres II PDRI yang digelar di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Putri Wakil Presiden (Wapres) Kyai Ma’ruf Amin, Dr Hj Siti Nur Azizah Ma’ruf Amin terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum Perempuan Demokrat Republik Indonesia (PDR). Sabtu- minggu 27-28 Agustus 2022

Kongres II PDRI ini dihadiri perwakilan dari seluruh provinsi untuk memilih Ketum PDRI periode 2022-2027. Kongres II PDRI kali ini bertema Menyukseskan Partai Demokrat Pada Pemilu 2024./

Baca Juga:  Dandim 0824 Dampingi Bupati Jember Serahkan Bantuan Beasiswa Bagi Putra-putri Korban Banjir Sekaligus Cek Penyelesaian Tanggul Sungai Sementara

Kongres II ini dihadiri Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Sekjen Teuku Riefky Harsya, jajaran pengurus DPD, organisasi partai dan jajaran pengurus DPD PDRI.

Dalam kongres ini, Siti Nur Azizah Ma’ruf Amin mendapat amanah sebagai Ketum yang baru. Dia menggantikan jabatan Ketum sebelumnya, Titiek Budhisantoso.

“Saya ucapkan terima kasih atas dukungannya. Saatnya kita kembali pulang dan bekerja. Selamat jalan semua. Terima kasih kepada pendiri PDRI, kepada ketua lama dan pengurus lama atas pengabdiannya. Terakhir, saya mohon doa dan dukungan penuhnya agar bisa segera merealisasikan kerja-kerja politik untuk perubahan di masa depan,” ungkap Siti Nur Azizah dalam sambutannya selaku Ketum PDRI terpilih.

Baca Juga:  Akses Jalan Menuju Menara Masjid Kudus Masih Dalam Pembenahan.

Siti Nur Azizah menambahkan pengurus PDRI baru segera memperkenalkan PDRI Digital sebagai media konsolidasi sosial berbasis digital untuk mendukung kemenangan bagi perempuan di ajang panggung politik dan profesional. Sebab menurutnya, kalau perempuan-perempuan Demokrat meraih kemenangan besar di semua lini, itu artinya juga merupakan kemenangan besar bagi Partai Demokrat

Baca Juga:  Berjalan Lancar Kegiatan Pisah Sambut Camat Pantura.

Sebaliknya kalau semua perempuan demokrat berada dalam daya tawar yang lemah maka itu artinya Partai Demokrat juga berada dalam daya tawar yang lemah. Kuat Perempuan Demokrat, kuat Partai Demokrat. Lemah Perempuan Demokrat, lemah pula Partai Demokrat,” tukasnya.

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *