Terkesan Tambang Timah Ilegal di Kawasan HL Rebo Kebal Hukum

Senin, 25 Oktober 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bangka l Detikkasus.com – Maraknya aktivitas tambang timah ilegal jenis sebuh/tungau di wilayah kawasan Hutan Lindung (HL) Dusun Tanjung Ratu Desa Rebo Sungailiat. Terpantau, di lokasi terdapat puluhan unit pront/ponton dengan posisi berbeda tempat, namun jaraknya tidak berjauhan.

Menurut data yang dihimpu, terbagi dua kelompok pengurus penambangan ilegal di lokasi tersebut. Pekerja tambang sebut, AZ warga Sungailiat sebagai pengurus tambang di lokasi dekat pantai Takari dan SF yang di arah jalan simpang Tanjung Ratu.

Diketahui, aktivitas penambangan itu sudah berbulan lamanya beroperasi, padahal kerap kali diterbitkan pemberitaan dalam media online. Namun mirisnya, sampai sekarang masih belum ada tindakan dari Aparat Penegak Hukum (APH) Kabupaten Bangka.

“Pengurus kami AZ orang sungailiat, setahu kami dia sudah koordinasi Pak, makanya kami aman melakukan penambangan di sini dan yang ngurus di sebelah sana adalah SFL”. Ungkap pekerja tambang di lokasi saat diwawancara Senin (25/10/21) pagi.

Baca Juga:  Warga Pringsewu Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor, Satu Masih Diburu Polisi 

Sayangnya tidak melihat keberadaan AZ dan SFL di lokasi, bahkan para pekerja tambang enggan menyebutkan nomor kontak (handphone) pengurus mereka.

Di salah satu pondok/kamp penambang, ditemukan sebuah surat dari pihak kesatuan pengeloaan hutan (KPH) Sigambir untuk segera menghentikan kegiatan penambangan di lokasi tersebut, dengan nomor surat 05/POLHUT/DLHK/2021, tertanggal 25 Oktober 2021.

Berita sebelumnya yang dilansir dari laman, https://radarbangsatv.com/tambang-timah-dugaan-ilegal-di-kawasan-hutan-lindung-aph-belum-ada-tindakan/, isinya menjelaskan sebagai berikut.

Penambang ilegal bisa dijerat dengan Undang-undang Minerba Nomor 3 Tahun 2020. Pasal 158 berbunyi, setiap orang yang melakukan Penambangan tanpa izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah).

Dan dijelaskan juga dalam UU PPLH Nomor 32 Tahun 2009. Pasal 104 berbunyi, setiap orang yang melakukan dumping limbah dan/atau bahan ke media lingkungan hidup tanpa izin sebagaimana pasal 60 dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliyar rupiah).

Baca Juga:  Hutan Mangrove Belo Laut Dilindungi Dunia, Dijarah dan Dirusak Penambang

Bahkan, sampai berita ini diterbitkan juga masih belum ada tindakan dari APH, hanya ada surat peringatan dari pihak KPH Sigambir saja. Kendati adanya surat tersebut, alat penambang masih tetap stand by di lokasi penambangan.

Apabila surat dari KPH Sigambir tidak diindahkan oleh para penambang, maka LSM KPMP Bangka dan Lembaga Mabesbara akan ambil sikap, dalam waktu dekat mereka akan adakan aksi depan kantor Kehutanan Provinsi dan MAPOLDA Bangka Belitung prihal penambangan ilegal di kawasan HL bukit Rebo agar segera ditertibkan dan diberikan sanksi tegas terhadap pengurus tambang.

Baca Juga:  Jajaran Polresta Cirebon, Amankan Sekelompok Gangster

Suhandro/Een selaku ketua Lembaga Mabesbara mengatakan, “apabila tidak ada pengurus, pastinya pekerja tambang tidak akan berani melakukan aktivitas penambangan secara ilegal, apalagi itu masuk kawasan HL”, tegasnya saat jumpa di warkop. Senin (25/10/21) sore.

Kami akan ambil tindakan untuk membuka mata pemeritah dan APH. Makanya harus diadakan aksi damai, supaya mata yang terpejam langsung melotot dan fokus terhadap tambang ilegal di kawasan HL Bukit Rebo Dusun Tanjung Ratu. Imbuhnya.

Suhendro sabagai ketua LSMP KPMP Bangka juga menambahkan, kalau memang para penambang masih membandel, kami tidak segan-segan meminta APH mengambil tindakan tegas, ucapnya.

Kita juga sudah berkoordinasi dengan kepala KPH Sigambir (Pak Alex), beliau meminta untuk bisa saling bersinergi dan lebih mengedepankan untuk membina kelompok Hutan Kemasyarakatan (HKm), karena wilayah sini berpotensi sebagai kawasan wisata, Lanjut Hendro. (Tim)

Berita Terkait

Tak terima Namanya Diberitakan, Kakon Banjarsari Sebut, Siap Jual Mobil miliknya apabila Terbukti Bersalah Dalam Pengelolaan Dana Desa.
Polresta Cirebon amankan Pengedar Sabu-Sabu
Tim Gabungan dari Polres Tanjab Barat berserta Subdenpom II/2-2 dan jajaran Polsek Betara, Musnahkan Lokasi Sabung Ayam 
Polresta Cirebon amankan 2 Pengedar Sabu-sabu
Kakon Banjar Sari Edi Purwanto Diduga Kuat Selewengkan Dana Desa
Bejadnya Moral Oknum Pengasuh Ponpes Patrol Indramayu, Melakukan Pelecehan Seksual kepada Santriwati
Polisi Tangkap Satu Orang Pelaku Pembunuhan Sopir Travel Kuala Tungkal
Polres Cirebon Kota, Sikat 6 Pelaku Tawuran

Berita Terkait

Selasa, 29 Oktober 2024 - 18:35 WIB

Tak terima Namanya Diberitakan, Kakon Banjarsari Sebut, Siap Jual Mobil miliknya apabila Terbukti Bersalah Dalam Pengelolaan Dana Desa.

Senin, 28 Oktober 2024 - 16:53 WIB

Polresta Cirebon amankan Pengedar Sabu-Sabu

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 18:53 WIB

Tim Gabungan dari Polres Tanjab Barat berserta Subdenpom II/2-2 dan jajaran Polsek Betara, Musnahkan Lokasi Sabung Ayam 

Kamis, 24 Oktober 2024 - 17:34 WIB

Polresta Cirebon amankan 2 Pengedar Sabu-sabu

Kamis, 10 Oktober 2024 - 16:34 WIB

Kakon Banjar Sari Edi Purwanto Diduga Kuat Selewengkan Dana Desa

Berita Terbaru

Uncategorized

Pemkab Bojonegoro Gelar Upacara Hari Sumpah Pemuda ke- 96 Tahun

Kamis, 31 Okt 2024 - 23:16 WIB