Situbondo | Detikkasus.com – Perkelahian antar pelajar yang seolah-olah bangga dengan perilakunya. Tingkah laku agresif ini yang dilakukan kelompok pelajar yang merupakab sebuah kajian yang menarik untuk dibahas. Seperti halnya yang terjadi pada siswa SMKN 1 Kendit, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
Sebelumnya pada hari Selasa, (18/09/2018) pihak wali murid inisial Y yang anaknya terlibat perkelahian berinisial R mengadukan hal tersebut ke Kantor Gp Sakera Situbondo, mengatakan kepada Tim S One bahwa, “Iya mas, anak saya terlibat perkelahian dan hal tersebut yang membuat kami (orang tua) mengkhawatirkan hal tersebut. Saya meminta bantuan kepada Gp Sakera dan Tim S One untuk menindak lanjuti”.
Menurutnya, bilamana ini terkesan dibiarkan oleh pihak sekolah ini sangat disayangkan. Dan berakibat kepada anak saya merasa kurang nyaman lagi untuk sekolah. Serta kelanjutan pendidikan anak saya ke depan. Dan saya berharap pihak sekolah segera menindak lanjuti demi kebaikan dan kelanjutan belajarnya di sekolah tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Ketum Gp Sakera Situbondo dan sekaligus Pembina S One, Syaiful Bahri menyampaikan bahwa, “Saya tampung pengaduan dari wali murid dan saya memerintahkan kepada S One agar menindak lanjuti hal tersebut. Semoga pihak sekolah proaktif untuk menyelesaikan hal ini. Agar tidak menjadi preseden buruk di dunia pendidikan nantinya”.
Fuad Hasan, SPdi, Waka Humas SMKN 1 Kendit Kabupaten Situbondo, saat dikonfirmasi Tim S One membenarkan hal tersebut menyampaikan bahwa. Rabu, (19/09/2018).
“Kejadian perkelahian tersebut terjadi di lingkungan sekolag pada hari Selasa, (18/09/2018) saat jam sekolah sekitar pukul 10.00 wib”, ujarnya.
Fuad menambahkan, “Dan hari ini Rabu, (19/09/2018) pihak wali murid kedua belah pihak sudah kami lakukan pemanggilan dan memberitahukan kepada wali murid. Selanjutnya dilakukan pembinaan dan menandatangi surat pernyataan bersama”.
“Dengan hal ini tidak akan dilakukan kembali perbuatannya yakni berkelahi. Apabila dilakukan kembali akan diberikan sanksi sesuai dengan Tata Tertib sekolah, bisa jadi akan dikembalikan kepada orang tua wali murid”, tegasnya.
Disesalkan Fuad, kejadian tersebut semoga tidak terjadi lagi di lingkungan sekolah. Dan tidak dimungkiri karena tingkat emosi masih remaja di bawah umur cenderung belum bisa dikendalikan.
Sementara itu, Ketua S One Dwi Atmaka alias Aka juga menyampaikan bahwa, “Hari ini Rabu, (19/09/2018) S One sudah klarifikasi langsung kepada pihak sekolah. Dan hal tersebut sudah ditindak lanjuti”, ungkapnya.
Lebih jauh lagi, menurut Aka, “Kalau yang namanya remaja itu penuh dinamika, masa puber. Namun yang jelas semua pihak, terutama orangtua agar lebih intensif lagi memperhatikan anak di rumah”.
“Kemudian dengan kejadian ini akan menjadi pembelajaran kedepan, untuk lebih aktif lagi memberikan arahan ke pelajar utamanya pihak sekolah dan oeang tua,” kata Aka menyibak makna di balik insiden ini. (P4)