Deikkasus.com | Bali – Rabu(22/05/ 2019) Pusdalops BPBD Propinsi Bali menjadi fasilitator pertemuan para pengurus Orda Bali, Pasebaya Agung, Orari, Kabalmon untuk membahas langkah kedepan mengenai kesiapan dan strategi membangun komonikasi edukasi kesiapsiagaan bencana terutama di wilayah Karangasem. Kalaksa Bali, Drs.
I MADE RENTIN, AP., M.Si menyampaikan hal itu ketika membuka pertemuan tsb di Denpasar, Rabu (22/05/2019) Pentingnya pertemuan ini, kata Rentin, karna bersifat strategis dalam hal komonikasi serta masalah alokasi frekwensi dari Kabalmon melalui Orda Bali. Komunikasi antara lembaga terkait sangat perlu dan harus dilaksanakan, tambahnya.
Mediasi yang dilakukan BPBD Bali terkait frekwensi Pasebaya Agung untuk bisa kembali mengudara dan mengedukasi melalui siaran radio pancar ulang yang di fasilitasi Orda Bali selaku pengendali alokasi di Bali, Kabalmon yang dihadiri Ir. Zainuddin Kalla .M.SI. juga berpendapat sama dengan Kalaksa Bali. Informasi yang disampaikan Pasebaya Agung sangat urgent dan selama ini melalui penggunaan frekwensi. “Intinya menemukan benang merah yang dialami Pasebaya Agung selama ini, “ jelas Rentin
Dalam pada itu ditempat sama, Kepala Balai Monitoring Spektrum dan Frequensi kelas 1 Denpasar, Ir. Zainuddin Kalla .M. SI dalam menyampaikan satu- satunya komunitas radio memberikan edukasi kesiapsiagaan kebencanaan yakni Pasebaya Agung “Pasebaya Agung menjadi lini sektor terdepan dalam memberikan segala jenis Informasi di wilayah Bali khususnya dan Indonesia pada umumnya.”, urainya.
Kabalmon, Ir. Zainuddin Kalla .M. SI juga menyinggung masalah adanya MOU Pasebaya Agung dengan Orlok Karangasem mengenai penggunaan Frekwensi, Menurut Kabalmon tidak perlu sampai ada MOUnya cukup Orda Bali mengeluarkan surat untuk penggunaan frekwensi yang dipergunakan Pasebaya Agung dalam memberikan Informasi kepada masyarakat. Zainuddin juga menyampaikan akan memfasilitasi kebutuhan yang diperuntukkan untuk Pasebaya Agung serta akan memberikan maintenance terhadap alat yang dipergunakan selama ini apakah masih layak atau tidak mengudara, jelasnya.
Ketua Orda Bali, Ida Bagus Gde Arnawa, SE callsign YC9FAO, terkait alokasi penggunaan Frekwensi Pasebaya Agung saat ini di Karangasem sudah disampaikan (3 ) tiga frekwensi dari (6 ) Enam frekwensi yang sudah dialokasikan pihak Orda Bali ke Orlok Karangasem.
Mengenai MOU,menurut dia penggunaan frekwensi dari Pasebaya Agung tidak perlu ada di Orlok Karangasem. Orda Bali saat itu menegaskan kembali dari 6 frekwensi yang dialokasikan ke Karangasem, 3 diantaranya akan di gunakan oleh Pasebaya Agung untuk memberikan Informasi edukasi kesiapsiagaan kebencanaan berbasiskan masyarakat.
Orda Bali akan menetapkan 3 alokasi frekwensi untuk Pasebaya Agung per Hari ini Rabu, 21 Mei 2019 dengan mengeluarkan surat yang diketahui oleh Kalaksa Bali dan Kabalmon Wilayah Denpasar, tegasnya
Sementara itu ditempat sama, Ketua Pasebaya Agung, I Gede Pawana,S.Ag, M.FiI.H, menyampaikan beberapa hal terkait dengan kendala dan harapan kedepan untuk Pasebaya Agung serta para relawan lingkar Gunung Agung. Selama ini Pasebaya Agung menerima informasi di Posko Induk Pasebaya Agung dari semua pihak baik Pemerintah atau Swasta, “Paling dominan memberikan informasi adalah masyakat dipedesaan yang notabene belum memiliki calsign namun tak menjadi penghalang untuk melaporkan keadaan situasi dilapangan,” jelasnya.
Jadi dia berharap agar Orda Bali dan Kabalmon membuka ruang yang lebar terhadap keberadaan Pasebaya Agung yang sudah ada selama 2 Tahun. Semoga dengan adanya pertemuan para pihak Kabalmon, Orda Bali, BPBD Bali, Orari dan Pasebaya Agung menjadikan terobosan kedepannya untuk bisa bersinergi dalam segala hal terkait informasi edukasi kebencanaan melalui sebuah radio komonikasi pancar ilang, tambahnya. Pawana juga menyampaikan terkait aktivitas para relawan Pasebaya Agung selama ini sipatnya masih mandiri dari Relawan Pasebaya Agung.
Pada kesempatan tsb, Didik Gabriel,SA, Direktur Harapan Pertiwi Group yang turut hadir dalam pertemuan tsb menyatakan akan memfasilitasi segala kebutuhan dan siap membantu dalam hal perluasan jaringan komunikasi frekwensi radio yang ada di wilayah Bali.
Target tahun ini membangun jaringan untuk Bali Timur, Karangasem dan selanjutnya akan mengarah ke Nusa Penida untuk mengkafer signal frewensi yang ada. Dia juga akan membantu Pasebaya Agung mengenai reviter yang dibutuhkan dengan mengajukan surat diketahui Kalaksa Bali dan Kabalmon Kelas I Denpasar.(Sugata/Kinan).