Langsa Baro |Detikkkasus.com -Sungguh sangat di sayangkan, terkait adanya pemberitaan miring di salah satu media online lainnya. Berjudul, tidak transparan warga gampong alur dua bakaran batee. Minta tuha phet, awasi geuchik terkait pengelolaan dana desa, terbitan tanggal 21 juni 2024.
Dalam hal itu juga, kaur perencanaan lakukan klarifikasi atas adanya pemberitaan miring di media online lainnya tersebut. Yang menyebutkan, dalam narasi naskah isi berita itu. dari salah satu masyarakat sebutan panggilan “tumiran. Menguraikan kepada wartawan media online itu, aksi dilakukan masyarakat tersebut. Diduga karena tidak transparannya geuchik kepada warganya dalam menggunakan dana desa, termasuk pengadaan ternak kambing sebanyak 36 ekor. Yang menggunakan anggaran dana desa tahun 2022-2023 beberapa tahun lalu.
““Warga menduga geuchik tidak transparan. Kami selaku Perwakilan gampong Hanya ingin melakukan mediasi memperjelas persoalan ini, Hal ini sudah dilakukan sejak tanggal 11 Juni 2024 lalu dan sudah beberapa kali diupayakan ,namun keuchik tidak Sanggup menjelaskannya,sehingga Rapat ditunda pada saat itu” katanya. Yang disebut cetusan di media online lainnya itu, terbitan dini hari jumat 21 juni 2024.
Menurut, dari kaur perencanaan berinisial (P.H) melakukan klarifikasi secara detail kepada wartawan media online ini. Menjelaskan, “ketahan pangan.yang telah dilakukan dalam penggunaan anggaran dana desa itu. Telah di belikan sejumlah tiga puluh enam (36) kambing, dengan dana desa mencapai sekitar Rp.45 juta. Dari ke 36 ekor kambing tersebut, yang di berikan kepada pihak “KPD” kelompok masyarakat. Teryata selama dalam pemeliharaan itu, ada berjumlah dua puluh (20) ekor. Di nyatakan mati oleh masyarakat, dari pihak kelompok pemelihara.
Saya selaku kaur perencanaan di desa gampong alur dua bakaran batee kecamatan langsa baro kota langsa. Telah ada melakukan mendatangi kelompok pemelihara, dan juga telah ada juga barang buktinya. Seperti dilakukan memotret pisik hewan kambing dan menanyakan kronologis kematian nya.
Dan hewan lembu dari sembilan (9) ekor itu, yang dua (2) telah hilang. Satu (1) ekornya lagi, telah di gelap kan. Namun pemelihara nya bertanggung jawab untuk menganti”. Pungkasnya, berinisial “P.H” memaparkan dalam klarifikasi secara publik wartawan media online di aceh ini. Dini hari jumat 21/06/2024, sekitar pukul.17.45.wib.
(Jihandak Belang/Team)